Dapat Kecaman Dunia, Israel Janjikan Ketertiban dengan Palestina di Yerusalem

10 Mei 2021, 09:15 WIB
Konflik antara Israel dan Palestina di masjid Al-Aqsa terus mendapat kecaman, yang membuat negara itu menjanjikan ketertiban di Yerusalem.* /Reuters/Ammar Awad

PR CIREBON – Di tengah konflik yang memanas antara negaranya dan Palestina, Israel berjanji pada Minggu, 9 Mei 2021, untuk memulihkan ketertiban di Yerusalem.

Janji itu diutarakan setelah ratusan pengunjuk rasa Palestina terluka dalam bentrokan akhir pekan dengan pasukan keamanan Israel, karena sidang pengadilan penting tentang sengketa ditunda.

Daerah di sekitar masjid Al-Aqsa di Yerusalem telah mengalami beberapa malam kekerasan, yang terburuk sejak 2017, dipicu oleh upaya pemukim Israel selama bertahun-tahun untuk mengambil alih rumah-rumah Palestina terdekat di Yerusalem timur yang diduduki Israel.

Baca Juga: Prediksi Shio Senin 10 Mei 2021: Shio Monyet, Ayam Jago, Anjing, dan Babi Kesampingkan Ego

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, Polisi Israel kembali menghadapi sebagian besar pemuda Palestina di beberapa lokasi di Yerusalem timur pada Minggu malam.

Polisi menembakkan granat kejut dan meriam air yang menyemprotkan air berbau busuk ke arah warga Palestina di luar Gerbang Damaskus Kota Tua dan bentrok dengan pemuda di lingkungan Sheikh Jarrah, di tengah gejolak terisolasi lainnya di seluruh area.

Palestina melaporkan total tujuh cedera dari Gerbang Damaskus dan Sheikh Jarrah, termasuk empat rawat inap.

Baca Juga: Nathalie Holscher Keluhkan Imunitasnya Turun Sejak Hamil, Dokter Kandungan Berikan Larangan Ini untuk Sule

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Minggu membela aksi Israel terhadap protes dan kerusuhan di Yerusalem timur.

"Kami akan menegakkan hukum dan ketertiban - dengan penuh semangat dan bertanggung jawab," kata Netanyahu menjelang pertemuan kabinet mingguan, sambil berjanji untuk menjaga kebebasan beribadah bagi semua agama.

Tetapi peran Israel dalam kejadian itu, terutama bentrokan hari Jumat di kompleks masjid Al-Aqsa, telah mendapat kecaman luas.

Baca Juga: Hakim Italia yang Dibunuh Mafia Sisilia Dibeatifikasi untuk Menjadi Santo

Keenam negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel yakni Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko dan Sudan, telah mengutuk negara itu atas agresi akhir pekannya di Al-Aqsa.

Di Yordania, penjaga situs suci Islam dan Kristen Yerusalem, Raja Abdullah II mengeluarkan pernyataan yang mengutuk pelanggaran Israel dan praktik eskalasi di masjid Al-Aqsa yang diberkati.

Kementerian Luar Negeri Yordania dan Mesir sama-sama memanggil utusan Israel pada hari Minggu untuk mengajukan protes atas kerusuhan Al-Aqsa.

Baca Juga: Tak Banyak Berkata-kata Saat Tahu Kabar Kehamilan Aurel Hermansyah, Raul Lemos Kepergok Hanya Beri Emoji Ini

Di tengah meningkatnya seruan internasional untuk de-eskalasi, Tunisia mengatakan Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan tertutup Senin, atas permintaannya, tentang kekerasan.

Kuartet utusan Timur Tengah dari Uni Eropa, Rusia, Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Paus Francis, semuanya menyerukan ketenangan.

Menurut Palestina, total lebih dari 300 warganya terluka pada Jumat dan Sabtu malam, beberapa terkena peluru karet dan granat kejut.

Baca Juga: Puggle Ekidna Paruh Pendek akan Dipamerkan di Kebun Binatang Sydney, Dianggap Hewan Langka

Badan anak-anak PBB UNICEF mengatakan bahwa selama dua hari, 29 anak Palestina terluka di Yerusalem timur, termasuk seorang anak berusia satu tahu, sementara delapan anak lain telah ditangkap.

Polisi Israel mengatakan mereka telah menjadi sasaran kembang api, batu, dan proyektil lainnya, menyebabkan beberapa cedera.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler