PR CIREBON - Pihak berwenang Tiongkok bertekad untuk meningkatkan dukungan kepada Rusia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongok Wang Wenbin mengatakan hal itu, walaupun sanksi tengah diketatkan terhadap Rusia.
Dia menyampaikan bahwa, Tiongkok sangat menentang sanksi yang diberikan pada Rusia secara sepihak.
Baca Juga: ENGENE Siap-siap! ENHYPEN akan Rilis MV Lagu Drunk-Dazed Hari Ini
"Kami sangat menentang penggunaan sanksi sepihak," katanya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Russian News Agency pada Senin, 26 April 2021.
Dia menegaskan kalau Rusia dan Tiongkok akan tetap menjaga hubungan komprehensif mereka.
Selain itu, akan saling mendukung dalam hal melindungi kedaulatan masing-masing negara.
Baca Juga: Dampingi Keluarga Awak Kapal KRI Nanggala 402, Menteri Sosial Tri Rismaharini Kirim Psikolog
"Tiongkok dan Rusia menjaga hubungan kemitraan komprehensif satu sama lain. Tiongkok dan Rusia akan saling mendukung dalam hal melindungi kedaulatan negara," tegasnya.
Dia menyatakan dukungan tersebut pada konferensi pers reguler yang mengomentari lebih ketatnya sanksi Amerika Serikat terhadap Moskow.
Sebelumnya, disampaikan bahwa hubungan Tiongkok dan Rusia berada pada tingkat saling percaya yang tinggi.
Baca Juga: Rekomendasi Drama Tiongkok Terbaru, You Are My Hero: Kehidupan Petugas Polisi Dan Dokter
Akan tetapi, kedua negara tersebut tidak memiliki rencana untuk menciptakan persatuan militer.
"Hubungan Rusia dan Tiongkok telah mencapai tingkat terbaik dalam sejarah, tetapi hubungan ini tidak bertujuan untuk menciptakan aliansi militer," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.
Lavrov menarik perhatian pada spekulasi saat ini "tentang serikat militer tidak hanya dalam kaitannya dengan hubungan Rusia-Tiongkok.
"Ada spekulasi tentang mendorong proyek untuk menciptakan Timur Tengah yang setara dengan NATO. Akhir-akhir ini, beberapa mulai membahas 'NATO Asia'," jelasnya.***