Polisi Israel Bubarkan Pemuda Yerusalem yang Menolak Sabotase Masjid Al-Aqsa dengan Granat Setrum

17 April 2021, 14:15 WIB
Potret pemuda yang terluka akibat bentrok dengan polisi.* /Tangkapan YouTube Ruptly

PR CIREBON - Kabar mengejutkan datang dari Palestina, dimana umat muslim di sana mengalami tindakan rasisme oleh polisi Israel.

Polisi Israel diketahui telah menggunakan granat kejut dan granat setrum kepada warga Palestina yang ketika itu sedang melakukan ibadah di Masjid Al-Aqsa.

Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari video yang diunggah kanal Youtube Ruptly pada 16 April 2021, bentrokan terjadi antara pemuda Yerusalem dan pasukan polisi Israel yang diakibatkan adanya intervensi di luar Masjid Al-Aqsa, di Yerusalem Timur pada Kamis malam lalu.

Baca Juga: Chicco Jerikho, Lukman Sardi, Ario Bayu, dan Vino G. Bastian Jalani Vaksinasi Covid-19

Petugas polisi Israel terlihat beberapa kali menembakkan granat setrum untuk membubarkan massa di luar kompleks di kawasan Bab al-Amoud.

Tidak sampai disitu, polisi Israel juga melakukan pengejaran terhadap pemuda Yerusalem yang menuju Al-Misrara, Jalan Nablus, dan Sultan Suleiman, hingga Bab Al-Sahira.

Dalam bentrokan tersebut, polisi Israel berhasil menangkap beberapa pria.

Baca Juga: YG Entertainment Klarifikasi, Jennie Blackpink Diduga Langgar Protokol Kesehatan

Bentrokan ini diawali dengan tindakan polisi Israel yang memutus kabel pengeras suara dan melakukan sabotase di beberapa menara Masjid Al-Aqsa.

Seperti yang diketahui bahwa umat muslim di dunia kini sedang memasuki bulan suci Ramadhan, dimana shalat malam atau tarawih rutin dilakukan tiap malam.

Pihak Israel diketahui merasa terganggu terhadap pengeras suara yang ada di Masjid Al-Aqsa tiap malam hari.

Baca Juga: Prediksi One Piece 1011: Siapa Lawan Zoro, Sanji, Law, dan Marco Selanjutnya?

Pasalnya Israel pada jam delapan malam membunyikan Sirine Israel pada hari Selasa sebagai bentuk penghormatan kepada 23.928 tentara yang gugur.

Sementara itu Masjid Al-Aqsa melakukan adzan isya pada pukul 8:29 malam, pihak Israel menginginkan ketenangan setelah sirine tersebut berbunyi.

Hal ini lah yang menjadi salah satu penyebab bentrokan polisi Israel dan pemuda Yerusalem terjadi.

Baca Juga: Foto Lama Yuni Shara Kembali Dibahas, Netizen Salut dengan Jawaban Bijaknya Hadapi Haters

Dikutip dari Arabnews, pihak Yordania mengecam tindakan polisi Israel karena menyabotase kunci pintu di empat menara Masjid Al-Aqsa dengan tujuan untuk membungkam adzan di masjid tersebut.

Langkah itu dilakukan setelah pejabat wakaf, yang mengawasi situs suci Yerusalem, menolak mematikan pengeras suara pada hari pertama Ramadhan.

Dewan Wakaf Yerusalem mengatakan kalau tindakan seperti ini pertama kali terjadi sejak 1967.

Baca Juga: Jadi Pasangan Paling Dipuja di Bollywood, Abhishek Bachchan Puji Aishwarya Rai

“Israel menyabotase kunci untuk memasuki menara dan secara fisik memutus aliran listrik ke pengeras suara,” ucapnya.

“Mereka juga mengejar pejabat dan staf wakaf yang menolak untuk mengikuti arahan mereka,” sambung Dewan Wakaf Yerusalem.

Mereka mengatakan pihak Israel menginginkan ketenangan ketika tentara mulai berdoa di tembok Buraq (Barat).

Baca Juga: 8 Tips Perawatan Wajah, Membantu Mengurangi Kerutan di Mata

Pejabat Yordania mengklaim karyawan wakaf Yerusalem yang dikelola Yordania dan departemen urusan Al-Aqsa diperlakukan kasar selama operasi polisi tersebut.

Daifallah Al-Fayez, juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, menggambarkan tindakan Israel sebagai provokasi terhadap Muslim di seluruh dunia.

Selain itu, tindakan polisi Israel tersebut termasuk dalam pelanggaran hukum internasional dan status quo historis.

Baca Juga: Mata Semua Orang Sebenarnya Bewarna Coklat Menurut Sains, Ini Alasannya

Dia mengatakan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah situs suci Islam dan departemen wakaf Yerusalem adalah ‘satu-satunya otoritas’ yang bertugas mengawasi semua hal yang berkaitan dengan Masjid Al-Aqsa.

Israel sendiri sebelumnya telah melakukan banyak penandatangan perjanjian internasional yang mewajibkan untuk menghormati kesucian tempat-tempat suci.

Kepala Komite Islam-Kristen untuk Yerusalem, Hanna Issa mengungkapkan tindakan Israel telah melanggar Konvensi Roma 1998 dan meminta komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel.

Baca Juga: Heboh YouTube Gen Halilintar Dihack, Satu Keluarga Panik Telpon Atta dan Thoriq

Presiden Koalisi Kristen Nasional di Tanah Suci, Dimitri Diliani berpendapat bahwa insiden itu merupakan upaya untuk melumpuhkan kebebasan beragama dan merupakan serangan terhadap tempat-tempat suci Islam.

“Ini merupakan cerminan dari kebijakan rasis pendudukan Israel yang tidak dapat menerima siapapun yang bukan Yahudi,” ujar Dimitri.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Arab News YouTube Ruptly

Tags

Terkini

Terpopuler