9 Bulan Patuhi Protokol Kesehatan, Satu Keluarga Positif Covid-19 Termasuk Bayi 4 Bulan

22 Januari 2021, 19:44 WIB
Ilustrasi satu keluarga terinfeksi Covid-19 /Pixabay/geralt

PR CIREBON – Satu keluarga di Lebanon dikabarkan positif Covid-19 termasuk pula didalamnya seorang bayi yang baru berusia empat bulan.

Seorang bayi laki-laki berusia empat bulan itu menjadi orang termuda yang dites positif terkena virus Covid-19 di Lebanon.

Bayi itu telah dilakukan tes dan hasilnya positif Covid-19, termasuk juga saudara perempuannya yang berusia enam tahun dan kedua orang tuanya.

Baca Juga: #TangkapMadam Trending, Rocky Gerung hingga Haikal Hassan Ungkap Ciri-ciri Madam

Ayah anak laki-laki itu, Mazen Al-Muqaddam, mengungkapkan hasil tes tersebut, mengatakan bahwa gejala putranya "masih dapat ditoleransi" dan bahwa keluarganya menerima perawatan saat dikarantina di rumahnya di desa selatan Toul.

“Anak saya Mohammed mulai menunjukkan gejala tiga hari lalu. Dia batuk-batuk dan tidak bisa tidur,” kata sang ayah, seperti dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Arab News.

Keluarga itu mengaku sebenarnya telah berupaya menjaga protokol kesehatan selama sembilan bulan, namun virus itu tetap menjangkiti keluarganya.

Baca Juga: Video Diduga Jokowi Langgar Prokes, Haikal Hassan Beri Sindiran: Ini Bukan Kerumunan

“Dokter memberi tahu kami bahwa kami tertular virus seminggu yang lalu. Kami masih belum tahu penyebabnya. Selama sembilan bulan kami telah mengikuti semua tindakan pencegahan yang diperlukan,” ujar sang ayah.

Di Lebanon sendiri, Pemerintah telah memberlakukan lockdown total selama delapan hari penuh, namun jumlah kasus virus korona di Lebanon masih meningkat.

Lonjakan kasus terbaru juga telah memenuhi ruang gawat darurat rumah sakit umum dan swasta, dan membuat staf medis dan perawat mencapai batasnya.

Baca Juga: Meninggal Dunia saat Tidur Siang, Perempuan Australia ini Ternyata Punya Riwayat Epilepsi

Pertemuan Dewan Pertahanan Tertinggi yang dipimpin oleh Presiden Michel Aoun pada hari Kamis memutuskan untuk memperpanjang penguncian hingga 8 Februari.

Lebanon diperkirakan akan mulai menerima vaksin Pfizer awal Februari. Hassan Diab, perdana menteri sementara negara, mengonfirmasi bahwa semua prosedur keuangan dan administrasi telah diselesaikan untuk memastikan kedatangan vaksin dalam periode yang ditentukan.

Jenderal Joseph Aoun, komandan angkatan bersenjata juga mengunjungi rumah sakit militer di Beirut sebagai bagian yang didedikasikan untuk pasien Covid-19.

Rumah sakit juga berjuang karena banyaknya infeksi di kalangan personel militer dan keluarga mereka. ***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler