Badan Obat Norwegia Melaporkan 29 Orang Meninggal Dunia setelah Menerima Vaksin Covid-19 Pfizer

17 Januari 2021, 13:55 WIB
Badan Obat Norwegia Melaporkan 29 Orang Meninggal Dunia Setelah Menerima Vaksin Covid-19 Pfizer, Foto Ilustrasi vaksin Covid-19.* /Pixabay/Alexandra_Koch

PR CIREBON - Sebanyak 29 orang di negara Norwegia dilaporkan meninggal dunia setelah diberikan vaksin Covid-19 Pfizer.

Diketahui bahwa, sebagian besar orang yang meninggal tersebut yaitu warga lanjut usia di atas 80 tahun.

Hal Ini terjadi hanya beberapa hari setelah pejabat Norwegia memperbarui pedoman vaksinasi Covid-19 di negara itu.

Baca Juga: Seorang Wanita di Turki Ngaku Dilecehkan dan Disiksa Agar Mau Akui Tuduhan Kudeta serta Terorisme

Terkait siapa yang bisa dan tidak bisa mendapatkan giliran divaksinasi.

Saat ini, pihak berwenang tengah menyerahkan kepada masing-masing dokter untuk memutuskan siapa yang bisa mendapatkan vaksin Covid-19 dan siapa yang tidak bisa.

Selain 29 kematian, Badan Obat Norwegia juga melaporkan banyak lainnya yang mengalami efek samping yang parah.

Baca Juga: Tak akan Hadiri Pelantikan Joe Biden, Donald Trump Dikabarkan Tinggalkan Ibukota AS Rabu Pagi

Hingga Kamis, 14 Januari 2021, Norwegia telah melaporkan 23 kematian dan semua pasien adalah penghuni panti jompo, yang berusia di atas 80 tahun, kata para pejabat.

Badan tersebut mencantumkan demam dan mual sebagai efek samping yang kemungkinan telah menjadi penyebab kematian

"Beberapa pasien yang lemah," kata Sigurd Hortemo dari Badan Obat Norwegia.

Baca Juga: Bencana Alam Banjir dan Longsor Terjang Manado, Sebabkan 5 Orang Tewas dan 500 Jiwa Mengungsi

Dikutip, Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Outlook India, lebih dari 30.000 orang telah menerima suntikan pertama vaksin.

Virus Corona Pfizer atau Moderna di negara Skandinavia itu sejak akhir Desember lalu.

“Dokter sekarang harus hati-hati mempertimbangkan siapa yang harus divaksinasi"

Baca Juga: Merasa Jalani Hubungan yang Salah? 4 Kepribadian Buruk Pasangan Ini Mampu Meyakinkanmu

"Mereka yang sangat lemah dan berusia lanjut dapat divaksinasi setelah penilaian individu, ”Steinar Madsen, direktur medis lembaga 

Awal pekan ini, Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia mengatakan bahwa "efek samping apa pun dari vaksin akan sebanding

Yaitu dengan penurunan risiko menjadi sakit parah akibat Covid-19 untuk orang tua dan lemah."

Baca Juga: Media Asing Soroti Datangnya Tim NTSB AS di Indonesia Guna Selidiki Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air

Ia menambahkan bahwa "untuk pasien yang sangat lemah dan pasien yang sakit parah, dianjurkan mempertimbangkan antara keuntungan versus kerugian vaksinasi."

Dalam laporannya, Badan Obat Norwegia mengatakan bahwa 21 wanita dan delapan pria mengalami efek samping.

Selain mereka yang meninggal, badan tersebut mengatakan sembilan orang lainnya mengalami efek samping yang serius.

Baca Juga: Seleksi SNMPTN 2021, Simak Cara Daftar Akun LTMPT, Jalur Penerimaan dan Persyaratannya

Yaitu tanpa konsekuensi fatal dan tujuh orang memiliki efek samping yang tidak terlalu serius.

Sembilan pasien mengalami reaksi alergi, rasa tidak nyaman yang kuat dan demam yang parah.

Sedangkan efek samping yang tidak terlalu serius termasuk rasa sakit yang parah di tempat suntikan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Percintaan 17 Januari 2021, Taurus Harus Move On Hingga Leo Bertemu Orang Baru

Secara keseluruhan, Norwegia memiliki 57.279 kasus Covid-19 dan melaporkan 511 kematian.

Di seluruh dunia, para pejabat memperkirakan kematian dan efek samping parah lainnya akan dilaporkan setelah kampanye vaksinasi massal karena banyaknya orang yang terlibat.

Inggris dan Amerika Serikat juga telah melaporkan sejumlah kasus efek samping yang berakibat fatal.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan 17 Januari 2021, Aries Kurangi Diet yang Buruk dan Leo Waktunya Olahraga!

European Medicines Agency mengatakan pada hari Jumat, 15 Januari 2021 bahwa mereka akan menerima dan mempertimbangkan

Laporan keamanan bulanan dari perusahaan yang berwenang untuk menjual vaksin, mulai Januari dengan suntikan Pfizer.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Outlook India

Tags

Terkini

Terpopuler