Network
SABACIREBON - Para penggemar One Piece, atau yang dikenal dengan sebutan "appler", pasti sudah tak sabar menantikan kemunculan chapter terbaru dari manga fenomenal karya Eiichiro Oda ini.
Pada hari Minggu tanggal 4 Juni 2023, tepatnya, One Piece Chapter 1085 secara resmi dirilis. Namun, versi bajak lautnya akan tersedia beberapa hari sebelumnya, pada hari Kamis.
Kejutan dan petualangan terus berlanjut di dunia yang penuh misteri ini. Chapter 1085 melanjutkan kisah Sabo yang sedang berada di Mary Choice Kind.
Di awal cerita, kita diperlihatkan betapa terkejutnya Kobra saat mengetahui bahwa selama ini ada seseorang yang secara diam-diam menduduki takhta kosong di Kastil Pangea Merry Joa.
Baca Juga: One Piece 1085: Benarkah Kesatria Suci Diperlihatkan? Ternyata Begini Penjelasannya
Gorosei pun juga terkejut dengan munculnya sosok tersebut, karena mereka masih berada dalam percakapan dengan Raja Kobra.
Mereka menyadari bahwa mereka harus menyingkirkan Raja Kobra setelah podcast mereka selesai, dan ini tentu saja akan membingungkan banyak pihak.
Mereka perlu mencari cara agar tindakan mereka tidak terlihat sebagai pembunuhan terhadap Raja Kobra, karena kecurigaan pasti akan timbul.
Terakhir kali Raja Kobra berbicara dengan seseorang adalah dengan Gorosei.
Baca Juga: Spoiler One Piece 1085: Menebak Pembunuh Nefertari Cobra, Apakah Shanks Dalang di Baliknya?
Di sisi lain, Sabo mulai menceritakan kepada Raja Kobra tentang apa yang sebenarnya terjadi pada leluhurnya, Nevertari Lily, dan mengapa dia tidak pernah kembali ke Kerajaan Alabasta.
Berdasarkan fakta yang ada, Kerajaan Alabasta ternyata menjadi tempat penyimpanan salah satu batu Phone Glyph yang berisi informasi tentang keberadaan senjata kuno, Pluton.
Lily yang masih hidup telah menuliskan sebuah surat berisi inisial yang kemudian diberikan kepada Kerajaan Alabasta bersamaan dengan batu Phone Glyph tersebut.
Namun, Lily menolak untuk menjadi bagian dari kaum Naga Langit dan memilih untuk membantu menyimpan informasi mengenai kerajaan kuno melalui batu Phone Glyph.
Baca Juga: Bagi Penggemar Manga One Piece, Jangan Lewatkan Kelanjutan Cerita yang Menarik ini
Lily juga ikut serta dalam pemusnahan kerajaan kuno dan memutuskan untuk membantu sisa-sisa kerajaan tersebut.
Inilah sebabnya mengapa Insan memutuskan untuk membunuh Nevertari Lily dan mengambil pedang miliknya.
Apakah Anda masih ingat ketika tim Straw Hat menggunakan pedang untuk menghancurkan poster Luffy Teach dan Shirahoshi?
Ternyata pedang tersebut adalah milik Lily, dan Insan menyimpan topi jerami raksasa yang kemungkinan merupakan milik Joy Boy.
Baca Juga: One Piece: Penjelasan Kekuatan Milik Blackbeard, Liberation hingga Gurash
Insan menceritakan kepada Raja Kobra tentang Nevertari Lily sebelum pergi dari Merry Joa.
Namun, ia tidak menjawab pertanyaan Raja Kobra mengenai inisial yang terdapat pada surat tersebut. Raja Kobra semakin terkejut mendengar cerita tersebut.
Alasan mengapa Raja Kobra muncul adalah karena dia adalah cahaya yang ingin dipadamkan oleh tim Straw Hat pada One Piece Chapter 908 saat Gorosei bertanya pada Insan mengenai cahaya mana yang harus mereka padamkan. Saat itu, Insan memegang foto milik Nevertari Vivi.
Para Gorosei kemudian menjelaskan bahwa keluarga Nevertari dianggap sebagai pengkhianat karena mereka menolak menjadi Tenryubito bersama dengan 19 kerajaan lainnya.
Baca Juga: One Piece 1083: Tentara Revolusi dan Strategi Dragon untuk Menghancurkan Pemerintah Dunia
Selanjutnya, mereka memperlihatkan sabuk yang memutuskan untuk tidak meninggalkan Merry Joa bersama-sama dengan komandan pasukan revolusi yang lain.
Namun, karena ada urusan yang harus segera diselesaikan, Sabo memutuskan untuk meninggalkan Merry Joa terlebih dahulu.
Dia memiliki misi untuk mengantar Boni ke tepian Red Line agar dia bisa melanjutkan perjalanannya ke pulau lain.
Namun, setelah mendengar informasi tentang ruangan berhantu dari para prajurit, Sabo sangat ingin menyelidikinya.
Ia menginterogasi salah satu penjaga untuk mencari tahu keberadaan ruangan tersebut. Sang penjaga mengatakan bahwa ruangan tersebut adalah Chamber of Flower yang tidak boleh diakses oleh siapapun.
Namun, mereka sering mendengar suara langkah kaki di dalam ruangan tersebut.
Chamber of Flower ternyata terhubung langsung dengan ruangan tempat Takhta Kosong berada. Saat Sabo sampai di sana, dia terkejut melihat seseorang duduk di takhta kosong, dan sosok itu sangat mirip dengan Akagami no Shanks.
Namun, yang membuat Sabo semakin kaget adalah melihat bahwa sosok itu adalah salah satu ksatria dewa.
Ksatria dewa itulah yang telah membunuh Raja Kobra atas perintah Gorosei.
Ingatan Sabo berlanjut ke masa lalu ketika Dragon sangat terkejut mengetahui bahwa selama ini takhta kosong di Kastil Pangea sebenarnya tidak kosong.
Dragon mengungkapkan bahwa sosok yang mirip dengan Shanks adalah pemimpin dari Ksatria Dewa.
Hal inilah yang membedakan sosok itu dengan Shanks, yaitu dia tidak memiliki bekas luka di mata kirinya.
Inilah mengapa dalam gambaran Oda pada One Piece Chapter 907 tidak terlihat bekas luka pada mata Shanks saat dia bertemu dengan Shirohige.
Setelah melihat hal tersebut, Sabo memutuskan untuk segera meninggalkan Mary Joa karena misinya di sana telah selesai.
Gorosei yang mengetahui kehadiran Sabo di dalam Kastil Pangea, memanfaatkan kesempatan ini untuk mencuci tangan mereka atas pembunuhan Raja Kobra.
One Piece Chapter 1085 memberikan kejutan tak terduga bagi para pembaca.
Sosok misterius yang menduduki takhta kosong, peran ksatria dewa, dan konflik yang semakin rumit dalam dunia One Piece semakin menambah ketegangan dan kegembiraan para appler.
Bagaimana kisah selanjutnya akan berkembang? Kita tunggu rilis resmi dari manga One Piece Chapter 1085 pada tanggal 4 Juni 2023 untuk mengetahui kelanjutannya. ***
