Panbers hingga Super Kids.
Kebesaran Koes Plus tak sampai tergoyahkan. Kini masih sebagai grup band terbaik di negeri ini. Lalu berikutnya muncul Slank, Peterpan, Dewa19 hingga Java Jive. Tetap Koes Plus masih dicintai. Grup music ini tetap sukses dan mampu merilis 953 lagu dikemas dalam 89 album.
Digelar konser nostalgia dan fans Koes Plus seperti ikut meniru fans Elvis dan Beatles Mania punya club. Muncul band pelestari.
Beatles tak diduga jadi inspirator musisi di dunia. Muncul "duplikat" seperti di AS dan nyebar luas. Di kita Bharata dan Mat Bitel.
Baca Juga: Garut kembali Dilanda Gempa Bumi Dangkal Kedalaman 3 Km pada Magnitudo 4.3
Masih ingat. Ketika band the Rollies tampil sebagai bintang tamu di final festival band se-Jabar di Bandung, diikuti 100 band lebih tahun 90-an, Delly Rollies ngomong, the Beatles jadi ikon pemusik muda. Mengapa?
Menurut pengamat musik, Mudya, karya the Beatles enak didengar, mudah dihapal dan dinyanyikan. Progresi chordnya pun unik sekali. Karena itu fansnya cepat mewabah. Jadi tolok-ukur bagi musisi dunia. Dan berlomba bersaing melampaui popularitasnya.
Sempat ada yang menyandingkan dengan band Queen. Tapi ditepis Beatles Mania. Karena beda dengan Beatles. Lagu Hey Jude-nya saja di video musik Youtube hingga diklik 346 juta kali.
Belum lagi seabreg penghargaan 7 Grammy Award, 4 Brit Award hingga Oscar dari film.
Baca Juga: Pendaftaran Program Magang Kemenkeu 2023, Bisa untuk Mahasiswa dan Fresh Graduate