PIKIRAN RAKYAT – Hampir sepekan lagi Ramadan menghampiri kita semua. Dalam rangka menyambut juga memperkuat iman, tidak ada salahnya kita memperdalam pengetahuan islam dengan cara menonton film. Salah satunya lewat film atau acara religi.
Bernostalgia kembali dengan menonton film religi Indonesia yang dibalut dengan penuh nuansa bernafaskan sejarah islami. Baik fiksi maupun non-fiksi, ada pelajaran dan nilai-nilai spiritual yang dapat kita ambil.
Baca Juga: Bentuk Penghormatan Bagi Tenaga Medis Covid-19, Patung Kristus di Brazil Diterangi Cahaya
Beberapa film religi ini, masuk daftar film religi yang berhasil dirangkum oleh PikiranRakyat-Cirebon.com, film tersebut banyak mengambil latar pada zaman dahulu.
Sang Pencerah
Film religi hasil garapan sutradara Hanung Bramantyo ini mengisahkan tentang kehidupan tokoh Islam sekaligus pahlawan nasional, K.H. Ahmad Dahlan dan perjuangannya mendirikan Muhammadiyah.
H. Ahmad Dahlan tanpa ragu berani mempertahankan pendapatnya demi meluruskan Syariat Islam yang mulai menyimpang ke arah sesat, Syirik dan Bid’ah.
Baca Juga: Tiga Hari Dibuka, Program Kartu Prakerja Sentuh Angka 4 Juta Pendaftar
Sang Kiai
Salah satu film religi Indonesia yang bertemakan perjuangan mengisahkan tentang perlawanan K.H. Hasyim Asy’ari, K.H. Wahid Hasyim, dan para santrinya dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
K.H. Hasyim Asy’ari dengan gigih menolak seruan-seruan pemerintah Jepang yang dianggapnya berlawanan dengan ajaran Islam, seperti sekerei.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Setya Novanto Dibebaskan karena Covid-19? Simak Penjelasannya
Tidak berakhir di sana, pasca kekalahan Jepang, pasukan Sekutu kembali datang untuk menguasai. Soekarno meminta bantuan K.H. Hasyim Asyari yang kemudian dijawab dengan Resolusi Jihad.
Semangat kemerdekaan, nasionalisme, didukung dengan semangat spiritual keagamaan membuat rakyat Indonesia berani mati.
Baca Juga: Temani 'DiRumahAja', Berikut Rekomendasi Film Thailand yang Mampu Menguras Air Mata
Negeri 5 Menara
Diadaptasi dari novel karya A. Fuadi, film ini menceritakan tentang kehidupan enam santri dengan latar belakang yang berbeda-beda, namun dipersatukan dengan mimpi yang sama untuk menaklukkan dunia.
Kita diajarkan bagaimana impian dapat tercapai, dengan keyakinan bahwa kita dapat meraihnya. Negeri 5 Menara terkenal dengan quote "Man Jadda Wajada" yang artinya, "siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil".
Baca Juga: Siapkan PSBB Bandung, Pemkot Bandung Pastikan Koordinasi dengan Kepala Daerah Lain
Perempuan Berkalung Sorban
Berlatar dunia pesantren, film ini berkisah tentang Anissa (Revalina S. Temat) yang terlahir dalam lingkungan patriarkis.
Anissa selalu mempertanyakan nilai-nilai konservatif yang dianggapnya membatasi perempuan, baik dalam hal pendidikan, sementara laki-laki selalu mendapatkan keistimewaan.
Meskipun dianggap kontroversial, film adaptasi novel karya Abidah El Khalieqy ini memiliki tema tentang pemberdayaan perempuan.***