Cek Fakta: Heboh Teori Konspirasi Sinyal 5G Penyebab Covid-19, Berikut Fakta Sebenarnya

6 April 2020, 18:35 WIB
PEKERJA jaringan telekomunikasi di Inggris mendapat ancaman karena adanya teori konsiprasi teknologi 5G yang bisa membunuh orang-orang.* /AFP/ Eric Piermont

PIKIRAN RAKYAT - Wabah pandemi global Covid-19 yang berasal dari Wuhan di Tiongkok tengah menjadi perhatian dunia.

Per 6 April 2020, setidaknya sudah ada 207 negara di seluruh dunia yang sudah terinfeksi Covid-19 dengan total kasus positif sebanyak 1.272.862. Sebanyak 69.425 pasien dinyatakan telah meninggal dunia dan 264.490 sembuh.

Seiring perkembangan Covid-19 yang terus menyebar, banyak masyarakat yang menjadi khawatir dapat tertular virus tersebut dan lebih berhati-hati.

Baca Juga: Pemerintah Beri Penegasan soal Isolasi Mandiri Terkait Covid-19: Bukan Berarti Diasingkan

Selain kekhawatiran akan tertular virus, masyarakat juga dikhawatirkan dengan informasi-informasi yang menyeruak di media sosial. Pasalnya, selama pandemi Covid-19 terjadi banyak sekali informasi-informasi tidak berdasar yang tesebar luas di media sosial.

Salah satunya adalah informasi teori konspirasi yang beredar di ranah online terkait virus corona ini.

Informasi tersebut menghubungkan menara telekomunikasi 5G dengan pandemi global Covid-19. Tak main-main, informasi ini membuat sejumlah menara 5G di Inggris dibakar.

Baca Juga: Beri Dukungan Warga Muslim, Jerman dan Belanda Senandungkan Azan di Tengah Wabah Covid-19

Dilansir dari The Sun oleh PikiranRakyat-Cirebon.com, teori tersebut ternyata berasal dari bulan lalu setelah sebuah video dalam konferensi kesehatan AS mengklaim Afrika tidak terpengaruh Covid-19 karena 'bukan wilayah 5G'.

Tangkapan layar teori konspirasi virus corona dan 5G yang disebar di media sosial. Mafindo


Akibat beredarnya teori konspirasi tersebut, setidaknya ada tiga tower yang dibakar di kawasan Merseyside dan Birmingham yang kini sedang diinvestigasi oleh pihak kepolisian setempat.

Teori konspirasi yang sudah menyebar tersebut langsung dibantah oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengonfirmasi bahwa terdapat ribuan kasus di Covid-19 di Afrika.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Ada 5.000 Ulama yang Akan Disuntik Mati dengan Covid-19?

Berdasarkan data di World of Meters sudah terdapat 1.655 kasus positif Covid-19 di South Africa per 6 April 2020.

Pemerintah Inggris telah mengonfirmasi bahwa teori konspirasi tersebut tidak berdasar. Tidak ada bukti cukup kuat yang menunjukkan bahwa 5G memiliki hubungan dengan sebaran Covid-19 di 207 negara.

Sementara itu, aksi tidak bertanggung jawab ini juga dikecam oleh National Health Service yang merupakan pemberi layanan kesehatan publik di Inggris.

Baca Juga: Pemerintah Beri Penegasan soal Isolasi Mandiri Terkait Covid-19: Bukan Berarti Diasingkan

National Medical Director NHS Stephen Powis mengatakan konspirasi dan hoaks tentang 5G tidak memiliki landasan ilmiah dan justru mengancam upaya tenaga kesehatan untuk menangani pandemi ini.

"Cerita 5G ini merupakan omong kosong, jenis berita palsu yang paling buruk. Kenyataannya adalah jaringan mobile ini sangat penting bagi kita semua," kata Powis.

Diketahui teori tersebut mulai mengudara lantaran virus Corona berasal dari Wuhan di Tiongkok. Kota tersebut baru saja meluncurkan layanan 5G.

Baca Juga: Beri Dukungan Warga Muslim, Jerman dan Belanda Senandungkan Azan di Tengah Wabah Covid-19

Teori ini tidak menghitung negara-negara seperti Iran, Jepang, dan Indonesia yang belum menggunakan 5G namun sudah terinfeksi Covid-19.

Berdasarkan informasi yang telah dirangkum PikiranRakyat-Cirebon.com, dapat disimpulkan bahwa teori konspirasi tentang jaringan 5G yang menyebarkan virus Corona adalah klaim yang salah atau hoaks dan masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang menyesatkan.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Mafindo

Tags

Terkini

Terpopuler