PR CIREBON - Jagat maya seketika ramai setelah beredar unggahan mengenai Tiongkok yang disebut tidak lagi menggunakan vaksin Sinovac.
Kabar tersebut diketahui pertama kali rama dari media sosial Facebook dimana ada klaim kalau Tiongkok sudah tidak menggunakan vaksin Sinovac untuk warganya.
Tidak hanya itu, disebutkan juga kalau Indonesia telah ditipu Tiongkok untuk menggunakan vaksin Sinovac.
Informasi mengenai hal tersebut terus menjadi pembicaraan netizen, pasalnya Indonesia sendiri diketahui masih menggunakan vaksin Sinovac untuk jutaan warganya.
Klaim tersebut beredar setelah otoritas Tiongkok mengijinkan penggunaan vaksin Pfizer atau BioNTech pada bulan Juli lalu, dilansir PikrianRakyat-Cirebon.com dari postingan akun @jabarsaberhoaks pada 29 September 2021.
Kepanikan semakin menjadi-jadi setelah beberapa narasi menyebutkan bahwa vaksin Sinovac hanyalah bisnis yang direncanakan untuk meraih keuntungan besar.
Baca Juga: Ini Dia Alasan Munculnya Jerawat di Alis Anda, Salah Satunya Terkait Kebersihan
Baca Juga: Arya Saloka Raih Piala Aktor Favorit, Putri Anne Minta Maaf: Baba Bye-bye
Di mana dalam hal ini, rakyat Indonesia dijadikan tempat percobaan Tiongkok dalam pengembangan vaksin Sinovac yang mereka produksi.
Namun berdasarkan penelusuran, faktanya informasi tersebut tidak benar dan cenderung kepada misleading atau menyesatkan.
Tiongkok memang berencana untuk menggunakan vaksin Pfizer atau BioNTech sebagai vaksin booster mereka kepada warga yang udah menerima dua dosis suntikan.
Baca Juga: Siap Gelontorkan Dana Milyaran Rupiah, Begini Rumah Mewah Impian Lesti Kejora dan Rizky Billar
Hanya saja, rencana tersebut belum mendapat persetujuan dari otoritas Tiongkok.
Perlu diketahui, Tiongkok sendiri selama ini menggunakan vaksin Sinovac yang diproduksi dalam negeri untuk warganya.
Dan menurut catatan, pada pekan kedua bulan September, Tiongkok telah menggunakan vaksin tersebut kepada 1 miliar penduduknya dari jumlah total 1,4 miliar.
Berdasarkan hal tersebut, disimpulkan bahwa klaim Tiongkok tidak lagi menggunakan vaksin Sinovac dan Indonesia telah menjadi tempat percobaan adalah salah.
Bisa dipastikan informasi tersebut berunsur keliru atau menyesatkan.***