Hoaks atau Fakta: Benarkah Kuburuan di Jepang Pakai QR Code?

29 September 2021, 05:00 WIB
HOAKS - Beredar sebuah unggahan di Facebook yang menyebutkan jika kuburan di Jepang menggunakan QR Code.* /Turn Back Hoax MAFINDO

PR CIREBON - Beredar sebuah unggahan yang menyebut jika kuburan di Jepang menggunakan QR Code.

Dalam unggahan itu, nampak seseorang mengarahkan ponsel ke arah diduga sebuah batu nisan dengan QR Code.

Disebut jika kuburan dengan QR Code di Jepang itu merupakan ide RevolutionerG.

Baca Juga: Segera Cek Cara Daftar dan Penerima BLT Anak Sekolah Tahun 2021, Total Bantuan Senilai Rp4,4 Juta

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

"Tahukah kamu? Ada kuburan di Jepang dilengkapi dengan QR Code untuk setiap kuburan.

"Yang menunjukkan kepada anda gambar, informasi, dan biografi singkat tentang kehidupan orang mati."

Baca Juga: Mengenang Masa Traineenya Dulu, Lisa BLACPINK: Berpikir Saya Tidak Bisa Debut Kecuali ...

HOAKS - Beredar sebuah unggahan di Facebook yang menyebutkan jika kuburan di Jepang menggunakan QR Code.* Turn Back Hoax MAFINDO

Baca Juga: Dimintai Pendapat Bagaimana Jadi Pribadi yang Memaafkan, Larissa Chou: Kalau Menyimpan Rasa Sakit...

Namun, benarkah kuburan di Jepang menggunakan QR Code?

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Turn Back Hoax, kuburan di Jepang menggunakan QR Code adalah hoaks.

Faktanya, foto tersebut bukanlah sebuah kuburan, melainkan di taman hiburan di Cina Barat Daya.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Aturan Baru Berupa Pelonggaran Aktivitas Masyarakat dalam Skala Besar

QR Code tersebut merupakan peringatan korban pembantaian Nanjing dan Pemboman Chongqing.

Pembantaian Nanjing dan Pemboman Chongqing dilakukan oleh pasukan Jepang di Cina selama Perang Dunia II.

Lalu, teks yang ada di sebuah batu itu juga merupakan bahasan Jepang yang jika diartikan adalah 'Korban Pembantaian Jepang'.

Baca Juga: Imbang 3 Kali, Pelatih Persib: Peluang Ini, Bisa Jadi Gol di Kemudian Hari

Maka dari itu, dapat dipastikan jika kuburan di Jepang menggunakan QR Code adalah hoaks.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO

Tags

Terkini

Terpopuler