Masjid Lautze 2: Pusat 'Log In' Spiritual Bergaya Tionghoa di Bandung

- 12 Juni 2024, 17:00 WIB
Masjid Lautze 2
Masjid Lautze 2 /Kota Bandung/Humas

Masjid Lautze 2 merupakan cabang dari Masjid Lautze 1 di kawasan Pecinan, Jakarta. Masjid Lautze pertama kali didirikan oleh seorang muslim keturunan Tionghoa, Haji Ali Karim, pada tahun 1991 melalui Yayasan Haji Karim Oei (YHKO).

Nama "Lautze" diambil dari nama jalan di Jakarta, lokasi kantor pusat YHKO. Di Bandung, Masjid Lautze 2 mulai beroperasi sejak tahun 1997.

Baca Juga: Es Cendol Elizabeth: Rasa yang Tak Pernah Berubah, Legakan Dahaga Sejak 1972

Masjid ini juga menjadi tempat bagi mereka yang hendak menjadi mualaf untuk mengucap ikrar syahadat. Dalam tujuh tahun terakhir, sebanyak 258 mualaf telah menjadi jemaah di Masjid Lautze 2 dengan latar belakang yang beragam.

Rahmat menegaskan bahwa masjid ini kini lebih majemuk dengan jemaah yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk dari Prancis, Australia, dan berbagai suku di Indonesia.

Untuk memakmurkan masjid, DKM Masjid Lautze 2 merangkul pemuda serta Karang Taruna di wilayah tersebut. Berada di Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, masjid ini tak lagi terkesan eksklusif.

Baca Juga: Legenda Bandung: Si Legit Nan Lembut Serabi Mirasa

“Butuh waktu satu hingga dua tahun untuk kami melakukan pendekatan. Alhamdulillah, sekarang Masjid Lautze tidak lagi terkesan eksklusif. Kami lebih terbuka,” kata Rahmat.

Berbagai kegiatan kerohanian umat muslim rutin diadakan di Masjid Lautze 2, mulai dari salat berjamaah lima waktu, pengajian ibu-ibu, pengajian anak, hingga pengajian khusus para mualaf.

Di bulan Ramadan, masjid ini juga menyediakan takjil dan iftar gratis bagi umat muslim yang hendak berbuka puasa di sekitar kawasan masjid. Sekitar 700-1.000 kurma, air mineral, serta 250-300 makanan berat disiapkan dan didistribusikan setiap harinya.

Halaman:

Editor: Buddy Nugraha

Sumber: bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah