Masuki Masa Susah Diatur, Simak 7 Cara Hadapi Remaja yang Sedang Emosi

28 Januari 2020, 15:05 WIB
Ilustrasi remaja.* /NY Post/

PIKIRAN RAKYAT - Usia remaja merupakan usai dimana seseorang memiliki kepribadian serta emosi yang stabil.

Usia yang berkisar sekitar 12 hingga 18 tahun itu waktu di mana mereka mulai menjcari jati diri, ingin mencoba hal-hal baru namun belum tentu bisa menyelesaikan permasalahan dengan emosi yang baik.

Namun tidak memungkinkan bagi mereka untuk bisa bersikap dewasa dengan caranya sendiri yang disebabkan oleh faktor lingkungan atau memang hormon pertumbuhan dari dirinya yang terlalu cepat.

Baca Juga: Buat Ibadah Anda Lebih Khusyuk, Inilah 3 Tips Modifikasi Musala dalam Rumah yang Mudah Diaplikasikan

Namun dalam hal ini, orang tua memiliki peran yang sangat penting untuk mengetahui setiap yang dirasakan oleh anaknya yang masih remaja.

Terkadang apa yang mereka hadapi pada usia itu, tak jarang membuatnya tertekan sehingga mereka menjadi memiliki stress yang berlebih dan emosi mereka yang terasa kacau.

Dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari laman Cincinnatic Childrens, inilah 7 cara mengatasi remaja yang merasa stres di usianya:

1. Berikan Mereka Ruang

Wajar bagi orang tua sangat merasa khawatir dengan sikap yang ditunjukkan anaknya ketika mereka memiliki emosi yang menggebu.

Namun terkadang, remaja butuh waktu untuk sendiri. Mereka butuh merenung untuk memikirkan apa yang terjadi pada dirinya hingga mereka bisa merasa menjadi lebih tenang.

Saat mereka sudah menunjukkan sikap yang mulai membaik, barulah kita dekati mereka dengan cara halus dan mencoba untuk merasa pengertian terhadap mereka.

Baca Juga: Lewat Serial Dokumenter, Justin Bieber Lanjutkan Titian Karier yang Tertunda 4 Tahun

2. Jangan marah

Jika remaja sedang merasa kesal dan emosi, janganlah kita berbalik marah kepadanya.

Karena saat itu, yang mereka perlukan hanya sebuah pengertian dari orang tua dan bukanlah sebuah penghakiman.

Saat orang tua marah, maka emosi remaja malah akan kian memuncak dan mungkin saja menjadi tak terkendali. Biarkan diri mereka tenang dan mencoba untuk berbicara baik-baik dengan mereka.

3. Hormati Pendapat

Pada saat emosi, remaja hanya ingin didengarkan masalahnya dan dihormati pendapatnya.

Saat mereka mulai membicarakan apa yang ingin disampaikan, hargailah pendapat yang dikeluarkan dan jangan coba untuk menyanggahnya.

Baca Juga: Mentok di Peringkat Bawah Jabar dan Nasional, Pemerintah Kota Cirebon Rombak Sistem LPPD

Jika ada sesuatu yang tidak benar mengenai pernyataannya, cobalah untuk mengingatkannya secara lebih hati-hati agar tidak menyinggung dan malah membuat emosi memuncak.

4. Ciptakan Alternatif Lain

Saat mereka sedang dalam kondisi yang tidak baik, cobalah untuk menyiapkan hal-hal yang mungkin menjadi hobinya.

Siapkan alat-alat yang disenangi oleh mereka seperti alat bermusik, alat melukis, alat berolahraga, dan lain-lain.

Hal tersebut dapat mengalihkan perasaan dan emosi para remaja ke arah yang lebih baik lagi.

5. Tetap tenang

Saat para remaja sedang tak terkendali emosinya, cobalah untuk tetap tenang dengan mengedalikan perasaan dan emosi yang dirasakan terhadap remaja tersebut.

Cobalah untuk terus tersenyum dan mengangguk saat mereka mencoba mengungkapkan kekesalannya. Namun meski begitu tetaplah tegas dan memberitahukan hal-hal tidak baik yang tidak boleh dilakukan oleh mereka.

Baca Juga: Kisah Penari Cilik dari Cirebon yang Tampil di Upacara Pergantian Raja Thailand

6. Jadilah panutan

Jadilah panutan yang baik bagi para remaja yang memang emosinya sedang tidak stabil. Perlihatkan kepada mereka bagaimana menyelesaikan masalah secara dewasa.

Hal ini sangat berguna untuk membantu perilaku mereka menjadi lebih baik lagi.

7. Terapi

Saat emosi remaja sudah mulai tak bisa terkendali dan tidak bisa diatasi oleh pihak keluarga, cobalah untuk mencari ahli terapi.

Mintalah bantuan kepada mereka untuk sedikitnya mengurangi sifat emosi yang dirasakan oleh para remaja.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Tags

Terkini

Terpopuler