SABACIREBON - BANDUNG – Perusahaaan-perusahaan di Indonesia penting mengetahui dan menerapkan konsep manajemen bernuansa budaya kerja Jepang yang disebut Horenso, yaitu suatu cara menumbuhkan kebiasaan berkumunikasi dalam menyelesaikan permasalahan di dalam lingkungan kerjanya.
Pengtingnya memahami dan menerapkan konsep manajemen Horenso ini muncul dalam sebuah acara kuliah umum yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Bahasa Jepang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Widyatama (UTama) di Bandung Kamis 11 Mei 2023.
Kuliah umum ini bertemakan “Horenso sebagai Budaya Komunikasi Bisnis di Perusahaan Jepang”, disampaikan oleh Wawan Purwanto, selaku Human Resource Development (HRD) Senior Manager di PT. Narumi Indonesia, diikuti sejumlah dosen dan mahasiswa.
Baca Juga: Daftar Bacaleg Artis yang akan Bertarung di Pemilu 2024, Ada Wajah Baru dan Banyak pula Wajah Lama
Wawan Purwanto yang juga merupakan salah seorang alumni lulusan Prodi Bahasa Jepang FIB UTama, mengataka,Horenso bukanlah sebuah keterampilan semata, namun terkait dengan budaya. Konsep Horenso mengedepankan pada tanggung jawab terhadap kepercayaan yang diberikan pimpinan atau perusahaan untuk diselesaikan melalui komunikasi antar anggota tim.
“Secara sederhana, konsep Horenso ini adalah sebuah tata cara berkomunikasi untuk mengatasi suatu permasalahan di tempat kerja.,” jelasnya.
Tujuannya, menurut Wawan agar komunikasi dan informasi dapat tersampaikan dengan cepat sehingga setiap penyelesaian permasalahan dapat berjalan dengan baik dan benar. Selain itu melalui konsep Horenso setiap progress atau kemajuan dari suatu pekerjaan bisa diketahui oleh banyak orang karena adanya laporan yang intensif dan rutin.
Baca Juga: Video Antrian Sidang Cerai di Pengadilan Agama Cibinong Mengular Bikin Heboh Warganet
Dikatakan, Horenso erat hubungannya dengan hierarki jabatan dalam perusahaan, karena di dalamnya terkait kegiatan pelaporan hasil kerja oleh karyawan kepada masing-masing atasannya.
Konsep Horenso mengajarkan adanya hubungan atasan dan bawahan atau antar-rekan kerja yang saling berbagi informasi, diikuti dengan kegiatan konsultasi serta bertukar pendapat untuk mendapatkan ide atau saran perbaikan.
Hal-hal terpenting dalam konsep Horenso, menurut Senior Manager HRD PT. Narumi Indonesia itu adalah cara penyampaian informasi yang mudah, mendetail dengan sistem 5W+1H (What, Who, When, Where, Why + How) dan berisi kesimpulan yang ringkas, mengenai ide perbaikan, laporkan secepatnya, pro-aktif bertanya dan memperhatikan waktu saat melaporkan atau berdiskusi.
Horenso sebuah Akronim
Sebelum penyampaian materi kuliah umum, Ketua Program Studi S1 Bahasa Jepang, Raden Novitasari, dalam sambutannya menjelaskan bahwa HoRenSo sesungguhnya merupakan akronim atau singkatan dari Houkoku (報告) yang artinya melaporkan, Renraku (連絡) yang artinya mengkomunikasikan atau menginformasikan, dan Soudan (相談) yang artinya berdiskusi atau mengkonsultasikan.
Menurut Novitasari, Horenso pada awalnya diaplikasikan sebagai budaya kerja di perusahaan-perusahaan atau pabrik-pabrik di Jepang. Namun pada dasarnya konsep Horenso juga bisa diaplikasikan pada lembaga atau institusi umum, bahkan dalam organisasi-organisasi yang ada di mana pun.
Sementara itu Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Dr. H. Hendar, dalam sambutannya mengharapkan kuliah umum yang bertemakan tentang budaya kerja di Jepang dapat memberikan ilmu yang lebih informatif kepada mahasiswa. “Terlebih pemateri merupakan lulusan Prodi Bahasa Jepang sehingga hal ini dapat memotivasi para mahasiswa dalam mengejar kesempatan dan mendapatkan kiat-kiat untuk sukses.”***