Namun, kondisi ini justru memperburuk kekurangan chip global.
Kekurangan akan merugikan perusahaan pembuat mobil 110 miliar USD dalam pendapatan yang hilang tahun 2021.
Angka ini disebut-sebut naik dari perkiraan sebelumnya yakni 61 miliar USD.
Perusahaan konsultan AlixPartners mengungkap hasil ramalannya terkait krisis yang akan memukul produksi 3,9 juta kendaraan.
Selama ini, mobil bergantung pada chip untuk segala hal mulai dari manajemen mesin komputer untuk penghematan bahan bakar yang lebih baik.
Selain itu, chip juga berperan untuk fitur bantuan pengemudi seperti pengereman darurat.***