Manchester City: Terima Kasih Arsenal

21 Mei 2023, 07:40 WIB
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta (kiri) dan pelatih Manchester City, Pep Guardiola (kanan). /Reuters/Molly Darlington/

SABACIREBON - Manchester City meraih gelar Liga Inggris atau Liga Premier kelima mereka dalam enam musim setelah Arsenal kalah di Nottingham Forest dalam pertandingan yang mengejutkan.

Kejadian ini mengubah posisi City di klasemen dan membuat mereka berhasil merebut gelar.

Klub asuhan Pep Guardiola ini telah menunjukkan dominasinya di Liga Premier dengan meraih gelar juara untuk kali kelima.

Arsenal, yang sebelumnya memimpin delapan poin dari pesaingnya pada awal April, tampaknya menuju gelar liga pertama mereka sejak 2004.

Baca Juga: Arsenal Kalah Lagi, Manchester City Resmi Juara Liga Inggris

Namun, mereka gagal mempertahankan performa yang baik dan hanya mampu meraih dua kemenangan dalam delapan pertandingan terakhir.

Pada pertandingan di City Ground, Arsenal menguasai bola pada awalnya, tetapi back-pass yang ceroboh dari Martin Odegaard memungkinkan Nottingham Forest mencetak gol balasan.

Taiwo Awoniyi menjadi penentu kemenangan dengan golnya yang tercipta pada menit ke-19.

Arsenal terlihat bingung dan tidak mampu menemukan performa terbaik mereka seperti beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Manchester City Juara Liga Inggris Kian Mendekati Kenyataan

Di sisi lain, Nottingham Forest bertahan dengan gigih dan berhasil menghindari upaya comeback dari Arsenal.

Kekalahan ini menjadikan pertandingan City melawan Chelsea sebagai pesta juara bagi tim yang telah mendominasi sepak bola Eropa.

Selain itu, ini juga menandai langkah pertama mereka dalam mencapai treble, dengan pertandingan final Liga Champions melawan Inter Milan dan final Piala FA melawan saingan mereka, Manchester United, yang juga menanti mereka.

Kemenangan yang tak terbantahkan oleh Manchester City dibangun dari catatan 14 pertandingan tak terkalahkan secara beruntun di Liga Premier, dengan 11 kemenangan beruntun di akhir musim.

Baca Juga: Arsenal Kalah Lagi, Peluang Juara Liga Inggris Makin Menipis

Tim ini tidak terkalahkan dalam 23 pertandingan di semua kompetisi, sejak kekalahan 1-0 dari Tottenham pada 5 Februari.

Performa sensasional Erling Haaland di musim pertamanya di Inggris telah memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilan City.

Pemain asal Norwegia ini tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi di liga dan mencetak rekor baru dengan 36 golnya di Liga Premier.

Dengan usianya yang masih 22 tahun, ia masih memiliki waktu untuk meningkatkan jumlah golnya.

City telah mendominasi selama tiga bulan terakhir, meskipun awal musim mereka tidak berjalan mulus.

Arsenal memulai musim dengan baik, hanya kehilangan tiga poin dalam sepuluh pertandingan pertama mereka.

Namun, juara bertahan tersebut kemudian kehilangan poin di pertandingan melawan Newcastle, Aston Villa, dan Liverpool dalam periode yang sama.

Kesulitan tersebut kemudian berlanjut saat mereka kalah 2-1 dari Manchester United dan Tottenham pada Januari dan Februari.

Namun, setelah itu, City hanya kehilangan dua poin dalam pertandingan liga (melawan Nottingham Forest berakhir imbang 1-1).

Kendati musim ini terganggu dengan 115 dakwaan terkait dugaan pelanggaran aturan Financial Fair Play, City tetap mampu tampil kuat di lapangan.

Musim ini tidak terlepas dari cedera John Stones yang membuatnya absen selama sepertiga musim dan kepergian Joao Cancelo pada bursa transfer musim dingin yang menjadi perhatian di Eropa.

Namun, Guardiola sekali lagi membuktikan kemampuannya sebagai manajer yang tangguh dan berhasil memimpin timnya menuju kemenangan meski awalnya diragukan.

Pengaruh Haaland di kompetisi Premier League terbukti dengan nominasinya dalam kategori Pemain Terbaik Musim Ini dan Pemain Muda Musim Ini.

Dia bersaing dengan rekan setimnya, Kevin De Bruyne, yang berusaha menjadi pemain pertama yang meraih gelar Pemain Terbaik Musim Ini dalam tiga kesempatan.

Selain kontribusi Haaland yang luar biasa, De Bruyne juga berperan penting dengan mencetak tujuh gol dan memberikan 16 assist hingga saat ini.

Hal ini belum lagi keajaiban Riyad Mahrez, perkembangan Jack Grealish, kedatangan Julian Alvarez, dan penampilan impresif John Stones di lini tengah baru.

Meskipun awal musim yang tidak stabil, City masih berhasil melebihi perolehan poin dan gol mereka dari musim sebelumnya ketika mereka meraih gelar juara dengan selisih satu poin dari Liverpool.

Dengan tambahan potensi meraih tiga trofi utama, musim ini bisa menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah klub.

Kemenangan Manchester City dalam gelar Liga Premier kali ini menunjukkan dominasi mereka di kompetisi dan menegaskan posisi mereka sebagai salah satu kekuatan terbesar di sepak bola Eropa saat ini. ***

Editor: Fabian DZ

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler