SABACIREBON-Melandainya kasus Covid 19, membawa banyak harapan. Harapan utama tentu makin membaiknya kesehatan masyarakat. Wabah Covid 19 tidak lagi dikatakan sebagai pandemi, tapi endemi. Covid 19 akan sama dengan penyakit-penyakit saluran pernafasan biasa.
Karena endemi, tentu tidak akan ada lagi kejadian luar biasa dari penyakit ini. Aturan ketat yang diberlakukan selama ini bisa diperlonggar, tapi tentu dengan harus selalu bersiakp waspada dan hati-hati dalam mencegah penularan dan mutasi penyebab penyakit ini.
Juga dengan kelonggaran-kelonggaran yang diciptakan, arus lalu lintas manusia tidak lagi dipersulit, apalagi jika dibatasi. Siapapun dapat bergerak kemanapun. Biasnya, roda ekonomi juga berputar, kembali ke yang normal.
Baca Juga: ASN di Majalengka Mulai Masuk Kerja Hari Ini, Bupati : Tetapkan 50 Persen
Industri yang banyak terpuruk diharapkan bisa bangkit lagi. Indsutri penerbangan yang banyak "mati" diharapkan bisa tumbuh lagi. Industri hiburan diharapkan akan memiliki harapan, industri makanan dan minimum, juga akan di respon dari sisi demand. Dan industri dasar dapat mengambil posisi lagi untuk bangkit karena akan muncul banyak industri lainnya yang bisa bergerak dan menarik industri dasar.
Salah satu yang paling cepat gerakannya tentu industri pariwisata. Disamping bergerak cepat, industri ini akan bergerak paling awal.
Pembatasan gerak
Pembatasan gerak selama pandemi, menyebabkan banyak pihak untuk menghilangkan cengkraman rasa jenuh dan ketakutan dengan melaksanakan perjalanan. Makanya seperti yang dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, akan ada peningkatan jumlah wisatawan antara Indonesia dan Singapura sebagai upaya pemulihan pasca-pandemi COVID-19.
Baca Juga: Kemenhub dan Pemda Kota Cirebon, Lepas Rombongan Mudik dan Balik Asal Cirebon ke Perantauan
"Beliau adalah teman baik. Kami percaya dengan ada upaya pemulihan pascapandemi,” ucap Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin, seperti yang dilaporkan Antara.
Ia mengatakan Indonesia dan Singapura telah berhubungan baik selama ini dalam sektor pariwisata. Misalnya, kota Batam dan Bintan yang berada di Kepulauan Riau memiliki angka kunjungan cukup tinggi atas kedatangan warganegara Singapura.
Menparekraf Sandiaga Uno sangat mengharapkan hal tersebut dapat meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan, baik di Batam dan Bintan maupun area di sekitarnya.
"Saya sangat berterima kasih atas bantuan dukungan terkait kapasitas kapal feri dan kapasitas penerbangan dari Singapura ke sejumlah destinasi di Indonesia," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan menganggap kesempatan Indonesia dan Singapura saling membuka perbatasan pasca-pandemi sangat terbuka lebar.
Ia merasa sangat yakin hubungan kedua belah pihak khususnya dalam sektor pariwisata dapat ditingkatkan secara signifikan dan menguntungkan kedua negara tersebut.
"Kita ke depan akan melihat antara kedua negara lebih banyak perjalanan penerbangan pesawat, kapal feri, lebih banyak hotel dibuka, simplifikasi proses untuk pariwisata, dan perjalanan yang lancar seperti sebelumnya. Ini akan menjadi kesempatan besar untuk Indonesia dan Singapura," ungkap dia.***