Perusahaan-perusahaan BUMN Dukung Para Nelayan Agar Naik Kelas, Erick Thohir: Siap Bantu Pemasaran Digital

18 Agustus 2021, 17:15 WIB
Erick Thohir akan melibatkan perusahaan-perusahaan BUMN yang bergerak di sektor permodalan dan perbankan untuk membantu nelayan. /Instagram/@erickthohir

PR CIREBON - Pada hari Minggu, 15 Agustus 2021, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir melangkahkan kakinya ke laut bertemu para nelayan.

Ketika orang lain menghabiskan waktu liburnya untuk beristirahat, Erick Thohir justru menemui nelayan di Kenjeran Surabaya.

Pertemuan Erick Thohir tersebut bertujuan untuk mendengarkan kendala-kendala apa saja yang dialami para nelayan yang dirasa bisa dibantu perusahaan-perusahaan BUMN.

Baca Juga: Taliban Nyatakan Pendiri Mereka Mullah Abdul Ghani Baradar Telah Kembali ke Afghanistan

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari postingan di akun Instagram @Kementrianbumn pada 17 Agustus 2021, Erick Thohir mengatakan, demi membangun ketahanan pangan, terutama di industri perikanan Indonesia, perusahaan-perusahaan BUMN siap memberikan dukungan maksimal.

Dukungan yang akan diberikan BUMN ini diharapkan Erick Thohir nantinya bisa menaikan kelas para nelayan di Indonesia.

Pada kunjungannya tersebut, Erick Thohir disambut warga nelayan yang sebagian besar berasal dari Pulau Madura.

Baca Juga: TXT dengan 'The Chaos Chapter: Firght or Escape' Berhasil Puncaki Tangga Lagu iTunes di 15 Negara

Erick Thohir menyimpulkan dari hasil berbincang-bincang dan mendengarkan keluhan para nelayan mengenai tingginya harga solar, akses modal, dan pemasaran hasil laut.

Setidaknya masih ada tiga poin utama yang menjadi kendala, dan harus segera dicarikan solusinya.

Nelayan di Nambangan, Kenjeran Surabaya menyampaikan kalau persoalan bahan bakar itu berkaitan dengan harganya yang mahal dan itu harus membebani mereka tiap harinya.

Baca Juga: Caramu Kepalkan Tangan Mampu Ungkapkan Banyak Hal Tentang Kepribadian Dirimu, Kamu Tidak Sabaran!

Selain itu, permodalan yang minim atau terbatas ditambah dukungan distribusi hasil tangkapan dari nelayan masih belum maksimal menjadikan nelayan semakin kesulitan mendapat keuntungan.

Menteri BUMN itu percaya, apabila pemerintah bisa mendukung dan mencarikan jalan keluar dari tiga hal tersebut, maka kesejahteraan nelayan bisa meningkat.

Erick Thohir akan mengusahakan diskusi mengenai solar khusus untuk nelayan.

Baca Juga: WINNER Memperbarui Kontrak Eksklusif dengan YG Entertainment Selama 5 Tahun ke Depan

“Kami akan memikirkan ada Pertashop di daerah Nambangan. Tentunya selain melayani BBM untuk kendaraan, kita akan diskusikan bagaimana solarnya untuk nelayan,” ucapnya.

“Mengenai permodalan, saya akan bicarakan dengan bank Himbara serta PNM agar bisa terlibat lebih jauh,” sambung Erick Thohir.

Sementara soal distribusi, Erick Thohir meminta nelayan untuk lebih bersabar karena kaitannya harus dengan kementerian lain.

Baca Juga: Sebut Orang yang Tak Percaya Covid-19 Kurang Kritis, Psikolog: Salah Satu Pertahanan Diri

“Beri saya waktu karena bicara industri perikanan akan terkait Kementerian lain. Insyaa Allah, kami pasti bantu agar nelayan kita bisa naik kelas,” ujar Erick Thohir.

Ternyata, mahalnya solar yang dibeli nelayan lantaran mereka tidak memiliki akses membeli di SPBU.

Sehingga nelayan harus membeli solar dengan harga eceran, dimana per liternya mencapai Rp8 ribu dengan kualitas solar kotor.

Baca Juga: Belasan Ribu Narapidana di Jabar Dapat Remisi, Uu Ruzhanul Ingatkan untuk Menguatkan Keimanan dan Ketakwaan

Apabila ditelaah lebih baik, di SPBU harga resmi solar hanya berkisar di angka Rp5.150 per liter.

Selain itu, akses luas untuk permodalan dan distribusi hasil tangkapan juga cenderung terbatas. Tetapi Erick Thohir menawarkan solusi terkait hal tersebut.

“Mengenai pemasaran, saya juga meminta agar para nelayan yang tergabung dalam KNTI, terutama nelayan milenial dan melek teknologi untuk memanfaatkan pemasaran digital,” ujarnya.

Baca Juga: Apa yang Membuat Taurus Bahagia? Berikut Hal yang Disukai Zodiak Ini

“Ada beberapa contoh sukses bagaimana usaha sektor informal, seperti warteg yang penjualannya lebih tinggi melalui akses digital, ketimbang penjualan langsung,” sambung Erick Thohir.

Postingan Kementerian BUMN. Tangkapan layar Instagram/@kementerianbumn

Menteri BUMN juga menekankan bahwa nelayan tidak perlu khawatir, karena perusahaan BUMN yang bergerak di sektor permodalan dan perbankan siap membantu untuk pelatihan pemasaran digital.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Instagram @kementerianbumn

Tags

Terkini

Terpopuler