Selama penyelidikan, sidik jari Izal mengarah pada "catatan buruk" yang dimilikinya. Sebagai usaha mitigasi, ia mengungkapkan penyesalannya dan kondisi keluarganya yang memerlukan perhatian, termasuk anak dan orang tua yang sakit.
Kasus unik ini menyoroti ketegangan antara perlindungan perbatasan dan pelanggaran imigrasi, sekaligus menunjukkan sejauh mana seseorang mungkin akan pergi untuk mencapai tujuannya, meskipun melanggar hukum.***