Trump Klaim Muslim akan Dapat Perlakuan Istimewa saat Ramadhan, CAIR: Hanya untuk Politik

- 21 April 2020, 11:00 WIB
Presiden AS Donald Trump.*
Presiden AS Donald Trump.* /REUTERS/

Baca Juga: Antisipasi Aksi Vandalisme, Polsek Lemahwungkuk Kota Cirebon Gelar Patroli

Saat ini, masjid-masjid di seluruh negara AS telah mengumumkan rencana untuk tetap ditutup tanpa batas waktu akibat ancaman corona takut menyerang komunitas Muslim Amerika.

Pandemi telah membatalkan pertemuan dan doa keagamaan tradisional sejak penguncian dan pembatasan meluas diterapkan di negara bagian di seluruh negeri pada Maret 2020 lalu.

Ratusan masjid menutup pintu mereka awal bulan lalu, jauh sebelum beberapa negara bagian mengeluarkan perintah tinggal di rumah.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Tingkat RW Terbentuk, Komplek GMA Cirebon Terapkan Karantina Mandiri

Sementara itu, Dewan Fiqih Amerika Utara mengeluarkan pernyataan minggu lalu, di mana ia mengatakan semua peribadatan jamaah Muslim, termasuk sholat Ied, akan ditangguhkan sampai larangan jemaah dihapuskan.

Lebh lanjut, Dewan mengatakan bahwa masjid-masjid di AS akan tetap ditutup selama bulan Ramadhan dan mereka harus "secara ketat mengikuti" pedoman kesehatan yang dikeluarkan oleh negara.

Tak hanya itu, Awad juga kembali mengkritik presiden karena mengklaim bahwa Muslim mendapatkan perlakuan istimewa di tengah langkah-langkah terkunci.

Baca Juga: Tak Cuma Ancam Kesehatan, Virus Corona Juga Lumpuhkan Dunia Seni

"Klaim Presiden Trump bahwa masjid-masjid Amerika, yang banyak di antaranya telah diprotes, diancam, dirusak dan bahkan dibom pada tahun-tahun sejak ia meluncurkan kampanye presiden pertamanya, menerima perlakuan istimewa dibandingkan dengan agama lain adalah fantasi Islamofobia," ujar Awad.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x