Baca Juga: Doakan Aurel Hermansyah, Ini Pesan Hetty Koes Endang untuk Atta Halilintar
Data yang dikumpulkan selama pemantauan gelombang otak 48 jam menunjukkan, Li memang tidur ringan dan sedang seperti orang biasa, tidak hanya saat berbaring di tempat tidur dengan mata tertutup, tetapi saat berbicara dengan suaminya.
Dokter menggambarkan fenomena ini sebagai "tidur ketika terjaga," keadaan yang mirip dengan berjalan dalam tidur, di mana beberapa saraf dan organ Li Zhanying masih aktif selama tidur.
Dokter mengatakan bahwa Li sebenarnya tertipu oleh otaknya sendiri. Saat dia beristirahat, sebagian tubuhnya sudah memasuki dormansi, tetapi dia tidak harus menutup matanya.
Misalnya, ketika berbicara dengan suaminya, Li Zhanying terkadang memiliki bola mata yang lambat dan mata yang cekung, yang menunjukkan bahwa dia sedang beristirahat selama momen-momen itu.
Karena caranya yang tidak biasa dalam mengistirahatkan tubuh dan otaknya, Li terus percaya bahwa dia belum tidur selama 40 tahun.
Faktanya, dia memang tidak bisa menutup matanya selama 10 menit, jadi secara teknis dia benar.***