Penembakan Brutal Terjadi lagi di "Negeri Koboy" Amerika, Satu Tewas Sembilan Luka-luka

5 Juni 2022, 16:38 WIB
Sebanyak sembilan orang dibawa ke rumah sakit setelah penembakan massal /Metro.co.uk/ Fox10 Phoenix/

SABACIREBON - Negara Amerika benar-benar seolah kembali ke zaman koboy, dimana senjata bisa ditembakan semaunya dan kepada siapa saja.

Belum hilang dari ingatan, sembilan belas anak-anak dan dua orang dewasa tewas pada 24 Mei dalam penembakan membabi buta di Sekolah Dasar Robb.

Saat itu seorang pria bersenjata memasuki sekolah melalui pintu yang tidak terikunci dan mengunci diri di ruang kelas tempat para korban berada.

Hari Minggu dini hari waktu setempat, seorang gadis 14 tahun telah meninggal dan delapan orang terluka akibat penembakan brutal di negeri koboy, Phoenix, Arizona.

Baca Juga: Sudah Masuk Asrama, Jemaah Haji Terpapar Covid, Bagaimana Itu

Polisi mengatakan, banyak peluru ditembakan pada kerumunan setelah timbul pertengkaran dalam acara pesta.

Tersangka masih buron

Sersan Andy Williams mengatakan kepada wartawan, sembilan orang dilarikan ke rumah sakit setelah penembakan brutal, yang terjadi pada pukul 01.00 dini hari di sebuah mal di barat laut Phoenix tengah.

"Banyak peluru ditembakkan ke kerumunan orang, ketika semua orang melarikan diri dari daerah itu," katanya.

Seorang pria dan seorang anak memberikan penghormatan kepada para korban penembakan massal di Sekolah Dasar Robb pada 28 Mei 2022 di Uvalde, Texas. Metro.co.uk

Penembakan itu terjadi sekitar satu jam setelah polisi melaporkan adanya seorang remaja laki-laki ditembak dan dibunuh di luar rumahnya sekitar tiga blok jauhnya.

Belum ada penjelasan apakah kedua penembakan itu terkait.

Baca Juga: Derai Air Mata Suami Ketika Tahu Isterinya telah Tiada Setiba di Bandara King Abdul Aziz, Jedah

Walikota Phoenix Kate Gallego menanggapi penembakan itu di Twitter, dengan mengatakan: "Sepertinya kita tidak bisa pergi sehari tanpa penembakan massal lagi."

"Waktu telah habis," katanya.

"Perubahan harus terjadi sekarang," katanya.

Senator Connecticut Chris Murphy, yang datang ke Kongres mewakili Sandy Hook, termasuk di antara politisi Amerika yang memohon reformasi senjata.

"Apa yang kita lakukan?," katatanya.

"Hanya beberapa hari setelah seorang penembak masuk ke toko kelontong untuk menembak jatuh pelanggan Afrika-Amerika. Apa yang kita lakukan?"

Baca Juga: Erik Ten Hag beri Perhatiaan Besar ke Christian Eriksen Agar Bisa ke Manchester United

"Saat anak-anak berlari menyelamatkan diri, kami tidak melakukan apa-apa. Apa yang kita lakukan? Mengapa Anda ada di sini jika bukan untuk memecahkan masalah eksistensial seperti ini?"

"Kita tidak bisa menghindar. Anak-anak (korban) ini tidak beruntung. Ini hanya terjadi di negara ini dan tidak di tempat lain.” ujar Chris Murphy.***

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: Metro.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler