Tiongkok Sebut Perang Dunia Ketiga Bisa Dipicu Kapan Saja, Taiwan: Kami akan Berjuang Sampai Akhir

6 Oktober 2021, 15:40 WIB
Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu berkata apabila Tiongkok menginginkan perang maka Taiwan akan berjuang sampai akhir. /REUTERS/Dado Ruvic

PR CIREBON- Serangkaian serangan provokatif dari pesawat tempur Tiongkok berkemampuan nuklir meningkatkan ketegangan di pulau kecil yang didukung Amerika Serikat (AS).

Baik Tiongkok dan AS kini sudah saling lontar perang kata-kata, hal ini bisa dengan mudah berkembang menjadi konfrontasi bersenjata.

Keadaan memanas setelah angkatan udara Tiongkok mengerahkan puluhan pesawat tempur ke wilayah udara Taiwan.

Baca Juga: Vaksinasi Meningkat, Victoria Australia Laporkan Kasus Covid-19 Baru Kian Menurun

Tiongkok disebut telah melakukan tindakan provokatif yang tidak bertanggung jawab, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Star.

Tidak sampai disitu, Tiongkok justru memperingatkan bahwa perang akan segera terjadi.

Pada hari Senin, 4 Oktober 2021, 34 pesawat tempur J-16 Tiongkok mengawal 12 pesawat pembom H-6 berkemampuan nuklir ke wilayah Taiwan.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier dan Keuangan Hari Ini, 6 Oktober 2021: Pendapatan Leo Akan Naik, dan Libra Ada Peluang

Sehingga total pesawat Tiongkok yang dikirim ke zona pertahanan Taiwan selama empat hari terakhir menjadi hampir 150.

Perlu diketahui sebelumnya, kalau sejak tahun 1949, Taiwan telah menggambarkan dirinya sebagai negara merdeka.

Tetapi pemerintah Tiongkok menyatakan bahwa pulau yang sekitar setengah ukuran Skotlandia hanyalah provinsi yang memisahkan diri dari daratan besar Tiongkok.

Baca Juga: Mantan Ria Ricis Komentari Foto Bareng Teuku Ryan, Netizen Sedih hingga Protes: Salah Tag!

Hal ini tentu saja menjadi perdebatan sengit antara Tiongkok dan Taiwan yang didukung AS.

Tiongkok sendiri diketahui telah lama memiliki rencana untuk merebut kembali Taiwan, hanya saja terkendala dengan kehadiran AS.

Karena itu apabila ada konfrontasi bersenjata, maka akan dengan cepat meningkat menjadi konflik  global yang sangat serius.

Baca Juga: Jessica Iskandar ke Vincent Verhaag: Lelaki Terbaik Pilihan Tuhan

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan kalau akan ada konsekuensi bencana besar bagi  perdamaian dan demokrasi di Asia jika pulau itu jatuh ke tangan Tiongkok.

“Ini akan menandakan kalau nilai global saat ini menunjukan otoritarianisme lebih unggul dari demokrasi (apabila Tiongkok mengambil alih),” kata Presiden Tsai.

Tiongkok menanggapi dengan lantang dan menyebut Taiwan mulai ketakutan.

Baca Juga: Jual Mobil hingga Dapat Nyinyiran, dr. Tirta: Seandainya Saya...

Melalui media Tiongkok disebutkan bahwa negara tirai bambu itu menekankan kalau pertikaian antara negara-negara adikuasa mungkin hanya beberapa hari lagi terjadi.

Artikel tersebut menyebutkan pesan dari Tiongkok sebagai berikut:

“Kolusi strategis antara AS dan Jepang serta otoritas DPP menjadi lebih berani, sementara situasi di Selat Taiwan hampir kehilangan ruang untuk melakukan manuver dan kini terjebak, sehingga menciptakan keadaan darurat dimana perang dapat dipicu kapanpun.”

Baca Juga: 6 Tempat di Bumi yang Tak Alami Malam Hari pada Musim Tertentu

Selain itu, melalui pesan tersebut Tiongkok juga mengatakan:

“Jika AS dan otoritas DPP tidak mengambil inisiatif untuk membalikkan situasi saat ini, hukuman militer Tiongkok untuk pasukan separatis ‘kemerdekaan Taiwan’ akan dimulai, waktu akan membuktikan bahwa peringatan ini bukan hanya sekedar ancaman lisan.”

Dalam sebuah pernyataan menantang itu, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu memberi tanggapan kalau negaranya siap berjuang sampai akhir.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Revi Marsika Meninggal Dunia dan Lesti Kejora Berduka?

“Jika Tiongkok akan melancarkan perang melawan Taiwan, kami akan berjuang sampai akhir, dan itu adalah komitmen kami,” kata Joseph Wu.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler