Usai Terjadinya Pembunuhan Keluarga Muslim, Kanada Segera Buat Undang-undang Anti Ujaran Kebencian

10 Juni 2021, 15:09 WIB
Kanada menyebut pihak mereka siap untuk menindak ekstremisme dan ujaran kebencian, menyusul pembunuhan keluarga Muslim. /REUTERS/Carlos Osorio

PR CIREBON – Kanada dikabarkan akan segera mengungkap langkah-langkah untuk menindak ekstremisme online menyusul pembunuhan keluarga Muslim.

Kejadian tersebut, menurut polisi setempat di Kanada, merupakan sebuah kejahatan yang diilhami oleh kebencian.

Empat anggota keluarga Muslim tewas pada Minggu, 6 Juni 2021, ketika sebuah truk pickup melompati trotoar dan menabrak mereka di London, Ontario, 200 km barat daya Toronto.

Baca Juga: Profil Jun SEVENTEEN yang Berulang Tahun Hari Ini, 10 Juni 2021

Seorang pria 20 tahun telah didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama.

"Pemerintah kami terus melakukan apa yang diperlukan, jelas bekerja dengan platform media sosial, untuk memerangi kebencian online dan kami akan berbicara lebih banyak tentang langkah-langkah spesifik dalam beberapa minggu mendatang," kata Menteri Urusan Antar Pemerintah Dominic LeBlanc dalam konferensi pers.

Tidak ada bukti bahwa tersangka, Nathaniel Veltman, memiliki hubungan dengan kelompok kebencian.

Baca Juga: Maudy Ayunda Wisuda S2 dengan Kenakan Kebaya Warna Merah, Ternyata Ini Makna di Baliknya!

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menghadapi keluhan dari komunitas agama dan etnis bahwa Ottawa belum berbuat cukup untuk memerangi kefanatikan dan rasisme.

Ia berjanji untuk mengintensifkan upaya memerangi kelompok sayap kanan, sebagian dengan menindak ekstremisme online.

"Kami belum mengetahui semua penyebab atau alasannya, tetapi mungkin ada unsur hasutan online untuk melakukan kekerasan," kata Trudeau dalam konferensi virtual tentang tata kelola digital, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Ahn Hyo Seop Dikonfirmasi Jadi Pemeran Utama Pria di Drakor Baru 'Office Blind Date'

Pada bulan Januari, dia meminta Menteri Steven Guilbeault untuk bekerja dengan Menteri Keamanan Publik Bill Blair dalam mengambil tindakan dengan tujuan memerangi kelompok kebencian secara online.

Guilbeault telah mengatakan selama berbulan-bulan bahwa undang-undang untuk mengatasi ujaran kebencian online akan datang.

Pada bulan Februari, Kanada menyebut kelompok sayap kanan Proud Boys sebagai entitas teroris, dengan mengatakan organisasi itu merupakan ancaman keamanan aktif.

Baca Juga: Uus Ungkap Pandangannya Soal Gofar Hilman yang Tersandung Kasus Dugaan Pelecehan Seksual: Dia...

Stephanie Carvin, asisten profesor dan pakar keamanan di Universitas Carleton Ottawa, mengatakan opsi yang paling mungkin dalam jangka pendek adalah melarang lebih banyak organisasi ekstremis.

"Masalah dengan menargetkan kelompok-kelompok ekstremis kekerasan yang bermotivasi ideologis ini adalah bahwa mereka muncul kembali," katanya melalui telepon, menyerukan kebijakan untuk menargetkan gerakan sayap kanan secara keseluruhan.

Ia menilai elemen penting lainnya adalah menangani peran yang dimainkan oleh platform media sosial.

Baca Juga: Prabowo Makan Siang Bareng Natalius Pigai Bahas Soal SPP Sekolah, Netizen Justru Beri Sentilan

Selain itu, memastikan mereka mematuhi kebijakan sendiri tentang berbagai jenis ujaran kebencian.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler