Banjir Danau Glasial Terjadi di Beberapa Negara Dunia, Begini Penjelasan Proses Alamiah dari Para Peneliti

3 Mei 2021, 07:16 WIB
Ilustrasi. Profesor Universitas Exeter Stephan Harrison mengatakan bahwa Danau Glasial akan melepaskan air dalam jumlah besar sehingga menyebabkan bencana banjir.* /Pixabay.com/Pladicon2012acacias

PR CIREBON - Sejak Tahun 1990, Danau Glasial telah mengalami peningkatan volume, luas dan jumlah sebesar 50 persen.

Para ilmuwan memperingatkan, akan semakin banyak jumlah orang terancam banjir yang disebabkan oleh meluapnya Danau Glasial.

Ditambah, kini pemanasan global menyebabkan air es pada Danau Glasial akan tertampung, dan es disekitarnya menjadi bendungan, yang dikhawatirkan akan muncul bencana banjir.

Baca Juga: Memasuki Pekan Ketiga Ramadhan, Simak Resep Ayam Masak Jahe yang Cocok Disajikan Saat Sahur

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Guardian, Profesor Perubahan Iklim dan Lingkungan Universitas Exeter Stephan Harrison mengatakan bahwa apabila air Danau Glasial semakin banyak, maka akan melepaskan air dalam jumlah besar.

Hal tersebut, yang menyebabkan bencana banjir di beberapa negara dunia.

Para ahli menyebut peristiwa yang dijelaskan oleh Harrison sebagai banjir semburan Danau Glasial (GLOF).

Baca Juga: Vokalis Grup Band Metal ‘DeadSquad’ Ditangkap Polisi, Diduga Terlibat Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Harrison mengatakan bahwa ia mengkhawatirkan lembah pegunungan yang sangat curam di Andes dan Himalaya, karena adanya gletser yang mundur ke lembah.

Peristiwa tersebut, mengakibatkan banyaknya potongan lereng gunung yang jatuh ke danau.

Salah satu tolak ukur, yang membuat Danau Glasial berpotensi berbahaya adalah ukuran populasi di tepi sungai yang bisa terkena banjir.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin, 3 Mei 2021: Libra, Scorpio, dan Sagitarius, Perlu Keseriusan dalam Hal Percintaan

Kasus yang terburuk adalah banjir semburan Danau Glasial (GLOF) tahun 1941 dari danau Palcacocha, yang merenggut sedikitnya 1.800 jiwa.

Selanjutnya, Peru mulai mengerjakan pemantauan danau dan penerapan langkah-langkah mitigasi bahaya seperti memperkuat bendungan moraine yang tidak stabil dengan struktur beton dan memasang sistem peringatan dini sejak tahun 1950-an.

Sebuah studi tahun 2016, menemukan setidaknya ada 1.348 banjir luapan danau Glasial yang tercatat sejauh ini di seluruh dunia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin, 3 Mei 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces, Siap-siap Alami Gejolak Hati

Diketahui, lebih dari 12.000 kematian telah dikaitkan dengan banjir tersebut.

Asia Tengah adalah wilayah yang paling terpengaruh, diikuti oleh Amerika Selatan, kemudian Pegunungan Alpen Eropa, Islandia, Skandinavia, Amerika barat laut, dan Greenland.

Para penulis mengidentifikasi Amerika Selatan dan Asia Tengah sebagai wilayah yang paling mungkin mengalami kerusakan parah pada infrastruktur, banjir di lahan pertanian, dan penghancuran rumah dan jalan.

Baca Juga: Tampil Sederhana Tanpa Make Up Saat Berada di Masjid, Mulan Jameela Banjir Pujian dari Netizen: Masya Allah

Dari gletser tropis dunia, 70 persen berada di Andes Peru, dan mencair dengan cepat, yang menyebabkan beberapa bencana banjir danau glasial selama beberapa dekade terakhir.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler