Antisipasi Bencana di Bumi, Ilmuwan Berencana Kirim 6,7 Juta Sel Sperma dan Sel Telur ke Bulan

14 Maret 2021, 19:40 WIB
Ilmuwan berencana untuk mengirimkan 6,7 juta sel sprema dan sel telur ke bulan, mengantisipasi adanya bencana di Bumi.* /Pixabay/Ponciano

 

PR CIREBON - Para ilmuwan telah mulai menyusun rencana untuk membuat populasi baru di bulan, dimulai dengan bank sperma.

Dalam apa yang mereka sebut sebagai ‘polis asuransi global modern’, ilmuwan mengusulkan agar manusia membangun gudang sel sperma dan sel telur dari 6,7 juta spesies bumi, termasuk manusia.

Gudang sel sperma dan sel telur itu kemudian akan disimpan di sebuah lemari besi yang telah ditanamkan di permukaan bulan.

Baca Juga: Bambang Widjojanto Sebut Brutalitas Demokrasi di Era Presiden Jokowi, Ali Ngabalin: Lucu, Geli, dan Jijik

Hal itu dilakukan untuk berjaga-jaga apabila bumi dihadapkan dengan bencana alam, kekeringan, asteroid, potensi perang nuklir dan beberapa masalah lainnya.

Sehingga, para ilmuwan mengatakan bahwa manusia harus mengarahkan pandangan mereka pada perjalanan luar angkasa untuk melestarikan kehidupan di planet lain.

“Bumi secara alami adalah lingkungan yang mudah menguap,” kata penulis studi Jekan Thanga, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Baca Juga: BW Tegas Katakan KLB Tanda 'Brutalitas' di Era Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Baru Kerja Sudah Blunder

Karena ketidakstabilan planet, penyimpanan berbasis di bumi akan membuat spesimen rentan hilang atau hancur.

Karena itu, Thanga mengusulkan untuk memulai semacam eksodus planet dengan mendirikan gudang benih manusia di bulan sesegera mungkin.

Penyimpanan benih itu nantinya dibuat di ‘lubang’ bulan yang baru ditemukan baru-baru ini, di mana para ilmuwan percaya lava pernah mengalir miliaran tahun lalu di situ.

Baca Juga: Sebelum Positif Hamil Anak Kedua, Paula Verhoeven Ungkap Terapkan Pola Hidup Sehat

Penyimpanan benih yang disebut ‘bahtera’, kata Thanga, akan melestarikan populasi manusia jika bencana melanda bumi.

Lubang yang ditemukan di bulan juga merupakan tempat yang sempurna untuk dibangun sebuah penyimpanan sel, menurut Thanga.

Lubang itu disebut memiliki kedalaman 80 hingga 100 meter di bawah tanah dan merupakan tempat ‘siap pakai’ dan efektif dalam melindungi benih dari ancaman suhu, meteorit dan radiasi di bulan.

Baca Juga: Buruan Klaim! Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini 14 Maret 2021, Dapatkan Skin Gratis dari Garena!

Ide itu muncul dari pemikiran Thanga yang khawatir akan banyaknya tumbuhan dan hewan yang terancam punah.

Thanga juga khawatir akan terjadi letusan gunung yang dahsyat seperti letusan Gunung Toba di Indonesia pada 75.000 tahun yang lalu.

Konsep bahtera yang dicanangkan Thanga merupakan hal yang sudah digunakan di Svalbard Global Seed Vault, yakni tempat menyimpan benih tanaman, yang bertempat di pulau Spitsbergen, Norwegia di Lingkaran Arktik.

Baca Juga: Sindir Haikal Hassan Soal Polling Kasus Laskar FPI, Muannas Alaidid: Pengangguran, Kayak Nggak Ada Kerjaan

Di tempat itu, para ilmuwan menyimpan lebih dari 992.000 sampel unik, yang masing-masing berisi rata-rata 500 benih tanaman.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler