Selain Hapus Larangan Muslim ke AS, Presiden Joe Biden Ubah 'Warisan' Donald Trump

21 Januari 2021, 11:57 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menghapus beberapa warisan dari pemerintahan Donald Trump.* /Twitter/@JoeBiden

PR CIREBON - Joe Biden telah menandatangani beberapa mandat eksekutif pertamanya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

Namun yang paling disoroti adalah Joe Biden menghapus aspek dari warisan Donald Trump mengenai larangan untuk muslim ke AS.

Beberapa warisan lain dari Donald Trump telah dihapuskan oleh Joe Biden saat pertama kali menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Thailand Hadapi Gelombang Kedua Covid-19, Para Ilmuwan Ciptakan Vaksin Sendiri

Donald Trump selama ini diketahui telah membatasi perjalanan ke Amerika Serikat dari beberapa negara mayoritas muslim, namun secara resmi telah dihapus oleh Joe Biden.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Independent, Joe Biden telah menghapus warisan Donald Trump tentang imigrasi, virus korona, dan lainnya. 

Usai melaksanakan upacara sore yang mencakup parade virtual melalui Washington DC, pemerintahan baru meluncurkan 15 perintah eksekutif dan dua macam tindakan lainnya.

Baca Juga: Lady Gaga hingga Jennifer Lopez Meriahkan Upacara Pelantikan Presiden Amerika Serikat

Tidak hanya itu, bahkan melakukan peletakan karangan bunga di Makam Prajurit Tidak Dikenal di Pemakaman Nasional Arlington di Virginia sebelum pemerintahan baru mulai bekerja sekitar pukul 17.15 waktu setempat di Pantai Timur.

Joe Biden menghapus beberapa warisan Donald Trump dan mengubahnya dalam beberapa kategori, seperti:

1. Covid-19

Presiden Joe Biden kembali mengatur cara pendekatan kelembagaan Gedung Putih terhadap pandemi virus corona.

Baca Juga: Raja Salman dan Putra Mahkota Sampaikan Belasungkawa pada Presiden Jokowi Atas Musibah Gempa Sulbar

Ia mengembalikan posisi era Obama dalam pemerintahan yang berjudul "Direktorat Keamanan Kesehatan Global dan Pertahanan Hayati".

Tidak hanya itu, Joe Biden pun telah menetapkan penasihat transisi Jeff Zients untuk menjadi "Tsar Covid", memberikan pengarahan harian kepada Presiden.

Tentang distribusi vaksin, pasokan pengujian, produksi dan ketersediaan alat pelindung diri untuk petugas kesehatan, dan segala sesuatu yang terkait dengan respons pandemi.

Baca Juga: Jack Ma Muncul Pertama Kali Setelah Tiga Bulan Menghilang, Saham Alibaba Group Melonjak Naik

Joe Biden pun akan meminta Amerika Serikat secara resmi bergabung kembali dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang ditinggalkan Donald Trump.

2. Imigrasi

Joe Biden membatalkan seluruh kebijakan mengenai imigrasi dan bahkan mengenai larangan muslim pun telah dihapuskan pada hari Rabu, 20 Januari 2021.

Dengan mencabut larangan muslim yang pernah dibuat oleh Donald Trump yang telah membatasi perjalanan ke Amerika Serikat dari lebih dari selusin negara mayoritas muslim.

Baca Juga: Sekjen OKI Al-Othaimeen Kirim Surat pada Jokowi, Sampaikan Belasungkawa

3. Iklim

Keinginan Joe Biden untuk menegaskan kembali pengaruh kelembagaan Amerika Serikat di seluruh dunia.

Pemerintahan baru juga akan bergabung kembali dengan kesepakatan Iklim Paris.

“Kami akan bergabung kembali dengan Paris Climate Accord mulai hari ini,” kata Joe Biden dengan bangga mengumumkan pada upacara penandatanganan Oval Office.

Baca Juga: Telah Disuntik Vaksin Pfizer BioNTech, Ini yang Terjadi di Israel Pasca Vaksinasi Covid-19

4. Ketimpangan pendapatan

Joe Biden akan memberikan bantuan keuangan kepada jutaan orang Amerika Serikat yang kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19.

"Departemen Pertanian, Perumahan dan Pembangunan Perkotaan, dan Urusan Veteran menjamin lebih dari 11 juta hipotek," ucap penasihat ekonomi Biden.

Baca Juga: Menlu AS Mike Pompeo Sebut Tiongkok Lakukan Genosida terhadap Muslim Uighur

5. Etika dan pemerintahan yang baik

Menyadari bahwa tindakan Korupsi makin merajalela dan pelanggaran hak asasi yang sangat mencolok pada pemerintahan Donald Trump.

Maka Joe Biden membuat perintah agar seluruh Pemerintahannya menandatangani sebuah janji etika atau fakta integritas.

Janji itu termasuk bahasa yang menghormati independensi Departemen Kehakiman dari pengaruh eksekutif. 

Baca Juga: Dipercaya Mencegah Covid-19, Studi Baru Sebut Lockdown Tidak Efektif Berikan Manfaat

6. Ras dan ketidaksetaraan

Joe Biden membuat sebuah aturan baru untuk mengatasi perbedaan ras dan ketidakadilan dalam pemerintah AS dan operasinya.

Salah satunya dengan membalikan perintah dari era Donald Trump untuk tidak menghitung imigran tidak berdokumen yang tinggal di Amerika Serikat dalam sensus saat ini.

Baca Juga: Ulama Muslim di Kanada Peringatkan Tak Terpengaruh Konspirasi Soal Vaksin Corona

Bahkan kali ini, perintah eksekutif yang terakhir dalam adalah memperluas perlindungan diskriminasi jenis kelamin di tempat kerja federal untuk LGBTQ Amerika.

Perintah eksekutif akan fokus pada mengatasi krisis Covid-19, upaya untuk memberikan bantuan ekonomi.

Presiden Joe Biden menegaskan kembali bahwa apa yang ingin dia lakukan untuk negara akan membutuhkan kerja sama dengan Kongres.

"Kami akan membutuhkan Undang-undang untuk banyak hal lain yang perlu kami lakukan," tegasnya.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler