Sempat Dikecam dan Minta Diboikot, Film 'Mulan' Kini Tuai Pujian dari Kemenlu Tiongkok

- 12 September 2020, 13:17 WIB
Film Mulan
Film Mulan /

PR CIREBON - Sempat mendapat penolakan, film live-action 'Mulan' justru mendapat pujian setelah secara resmi diputar di bioskop Tiongkok, khususnya dari kementerian luar negeri Tiongkok.

Penceritaan kembali kisah pejuang wanita Tiongkok yang legendaris mendapat reaksi keras bahkan sebelum rilis resminya, ketika bintang Liu Yifei menyuarakan dukungannya untuk polisi Hong Kong saat mereka menindak protes demokrasi tahun lalu.

Minggu ini film 'Mulan' menghadapi seruan boikot secara global karena melakukan pembuatan film di Xinjiang di mana pelanggaran hak terjadi pada populasi muslim di kawasan itu telah didokumentasikan secara luas.

Baca Juga: Mengenang Satu Tahun Kepergian B.J. Habibie, Rancang Pesawat Terbang hingga Disanjung Dunia

Pihak Disney juga mengucapkan terima kasih kepada beberapa pemerintah Tiongkok, termasuk wilayah Xinjiang.

Juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, Zhao Lijian pada Jumat, 11 September 2020 waktu setempat menepis kontroversi itu, dengan mengatakan bahwa itu 'sangat normal' untuk berterima kasih kepada pemerintah Xinjiang atas bantuan mereka dan mengabaikan kritik dari 'beberapa organisasi hak asasi manusia'.

Dilansir dari AFP, Zhao Lijian juga memuji kemampuan Liu Yifei sebagai 'Mulan kontemporer' dan menyebutnya sebagai 'anak Tiongkok sejati'.

Baca Juga: Beda Pendapat dengan Anies Soal PSBB Total, Jokowi Sebut PSBM Lebih Efektif untuk Mencegah Covid-19

 

'Mulan' dibuka di Tiongkok pada Jumat, 11 September 2020 dan menjual sekitar 41 juta yuan atau 5,99 juta dolar Amerika tiket pada sore hari, menurut platform tiket Maoyan.

Tapi film, yang telah dilihat banyak orang secara daring lebih dulu, menarik banyak ulasan buruk dan peringkat 4,7 dari 10 di situs ulasan pengguna populer Douban.

Beberapa tidak menyukai karena ceritanya berbeda dengan kisah asli animasi klasik yang dirilis tahun 1998. Sedangkan lainnya mengkritik adegan aksi yang dilakukan Mulan.

Baca Juga: Pernyataan Anies Soal PSBB Total Disebut Dramatis, Saham Rontok hingga Uang Rp300 Triliun Ludes

"Dalam benak saya, Mulan awalnya anggun dan bukan seniman bela diri saat kecil," tulis seorang pengguna.

"Alur ceritanya sangat buruk dan kompleks, pahlawan Mulan disorot tanpa logika. Urutan seni bela diri juga lemah," ujar pengulas lainnya.

Yang lain mempertanyakan mengapa tidak ada lebih banyak staf asal Tiongkok yang mengerjakan film tersebut.

Di tengah kehebohan tersebut, tagar 'Mulan' tampaknya telah dinonaktifkan di platform mirip Twitter di Tiongkok, Weibo, dengan tag tersebut tidak muncul di hasil pencarian pada hari Jumat.

Baca Juga: Tak Sepaham dengan Anies Baswedan, Bima Arya dan Wabup Bogor Sepakat Sebut PSBB Total Tak Jelas

Meski demikian, penonton di Beijing sepertinya tidak menyadari adanya protes internasional tentang film yang memakan biaya hingga 200 juta dolar Amerika tersebut.

"Mulan adalah nama yang bagaikan sebuah rumah. Orang yang berbeda mungkin memiliki cara berbeda untuk memahami cerita ini. Kali ini, saya pikir mereka berhasil," kata Hu Xia (46) yang menonton film itu bersama putranya.

Penonton bioskop lainnya, Alvin Ye yang berusia 30 tahun, memuji film tersebut karena menggambarkan seorang wanita yang luar biasa.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x