Serial Netflix Populer 'DP' Picu Perdebatan Baru Tentang Wajib Militer di Korea Selatan

- 15 September 2021, 20:00 WIB
Serial Netflix populer 'DP',  yang mengisahkan tentang sisi gelap wajib militer, kembali menjadi perdebatan di Korea Selatan.
Serial Netflix populer 'DP', yang mengisahkan tentang sisi gelap wajib militer, kembali menjadi perdebatan di Korea Selatan. /Instagram.com/ @netflixkr

Saat ditanya tentang popularitas serial tersebut, seorang juru bicara kementerian pertahanan mengatakan bahwa lingkungan militer telah berubah dan bahwa kementerian telah mencoba untuk memberantas pelecehan dan perlakuan kasar.

Pekan lalu militer mengumumkan, bahkan sebelum serial itu keluar, mereka telah merencanakan untuk menghapus sistem yang membuat tentara berpangkat dan file melacak rekan-rekan AWOL. Perubahan itu akan mulai berlaku pada Juli 2022.

Baca Juga: Raffi Ahmad Minta sang Istri Perbanyak Istirahat, Nagita Slavina Singgung Soal Rumah: Makanya Kamu...

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pelecehan dan desersi di antara wajib militer menturun, sebagian besar karena keputusan 2019 untuk mengizinkan tentara tamtama menggunakan ponsel di barak mereka.

Kementerian menolak untuk mengkonfirmasi jumlah pasti pembelot, tetapi media Korea Selatan melaporkan bahwa 55 kasus dilaporkan tahun lalu, turun dari 78 pada 2019.

Sedangkan, kematian militer karena bunuh diri juga turun dari 27 menjadi 15 pada periode yang sama.

Baca Juga: Sempat Dirumorkan Meninggal, Pendiri Taliban Mullah Baradar Konfirmasi Dirinya Masih Hidup

Sementara itu, reaksi terhadap serial 'DP' di antara mantan wajib militer pun beragam, dengan beberapa mengatakan itu mencerminkan pengalaman mereka.

Sementara yang lain mengatakan penggambaran pelecehannya berlebihan, dan beberapa menghindari untuk menyaksikan serial itu sama sekali untuk mencegah ingatan traumatis muncul kembali.

"Ada adegan di DP di mana mereka melemparkan sepatu tempur (pada prajurit). Saya mengalami banyak pelecehan serupa," kata Ma Joon Bin, saat menjalani wajib militer pada tahun 2013 dan 2014.

Halaman:

Editor: Arman Muharam

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah