Network
Hasil akhirnya adalah campuran tas, atau lebih tepatnya seperti Venom dan Eddie Brock (Tom Hardy), rasanya seperti entitas yang sangat terpisah dan berbeda yang dipaksa untuk berbagi satu kapal.
Ketika Venom mencoba memainkan hal-hal yang lebih lurus dan serius, filmnya tidak berhasil.
Baca Juga: Ungkap Alasan Kedatangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Jusuf Hamka: Mereka Tanya...
Ketika bersandar pada unsur-unsurnya yang konyol dan aneh dengan membiarkan Hardy benar-benar lepas, maka itu lebih menghibur daripada yang mungkin menjadi haknya.
Namun, untuk semua kualitasnya, jelas ada hal-hal yang perlu diperbaiki dalam sekuel. Untung di Venom 2 ini tampaknya melakukan hal itu.
Pada sekuel yang disutradarai, Andy Serkis lebih condong ke hubungan pasangan aneh antara symbiote dan Eddie Brock, serta elemen komedi konyol dan horor menyeramkan yang bekerja dengan sangat baik di film pertama.
Baca Juga: Virgo Baik Hati dan Setia, Berikut Ciri Kepribadian Positif dari Zodiak Ini
Ini jelas membawa ide-ide ini lebih jauh. Eddie Brock membuat Venom 2 diberi fokus yang lebih besar, dan ada perasaan yang jelas tentang mereka sebagai dua kepribadian yang berbeda tetapi juga bekerja sebagai satu kesatuan.
Demikian juga, momen-momen dengan Carnage (Woody Harrelson) dan Shriek (Naomie Harris) di trailer Venom 2 berjanji tidak akan menahan diri ketika datang ke penjahatnya, tetapi akan mengetuk lebih ke genre horor, dan melepaskan pembantaian murni.
Meskipun tidak semuanya terlihat sempurna di film Venom 2 ini, tapi meningkatkan bagian-bagian yang bekerja dengan sangat baik dibandingkan Venom pertama, dan menyingkirkan bagian-bagian yang kurang.
