Lalamove Jawab Tantangan Pengiriman Midle Mile di Indonesia

- 16 September 2022, 17:28 WIB
Lalamove Jawab Tantangan Pengiriman Midle Mile di Indonesia
Lalamove Jawab Tantangan Pengiriman Midle Mile di Indonesia /

Misinya adalah menyediakan proses logistik yang efisien, yang dapat menghasilkan biaya logistik yang lebih rendah bagi produsen.

Efisiensi logistik tetap rendah. Minimnya standarisasi di sektor logistik domestik menjadi masalah utama yang dihadapi segmen pengiriman middle mile yang saat ini sebagian besar mengandalkan truk.

Beberapa hal yang menjadi dilema di lapangan mulai dari jenis truk, cara pemesanan, hingga prosedur pengiriman.

Diperkirakan pada tahun 2020, transportasi darat akan berkontribusi hingga 55,2% dari aktivitas logistik di Indonesia. Ini menunjukkan betapa Indonesia bergantung pada ekosistem truk.

Salah satu penyebab minimnya standarisasi di industri ini adalah hampir semua perusahaan logistik berbasis truk di Indonesia memiliki prosedur dan proses bisnis yang berbeda. Sebagian besar proses dilakukan secara manual.

Saat ini, sekitar 80 persen armada truk di Indonesia dioperasikan oleh operator kecil yang belum tersentuh teknologi.

Banyak kegiatan perencanaan, pemantauan dan penagihan beban masih ditangani secara manual.

Proses manual ini berdampak pada hampir 50 persen armada truk yang telah kembali ke lokasi semula (backhaul) tanpa mengangkut kargo.

Padahal, idealnya truk melakukan pengangkutan pulang-pergi dengan muatan penuh atau setengah. Jika tidak membawa barang, utilitas truk akan rendah.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa digitalisasi segmen middle mile di Indonesia tidak dapat dimulai dengan mengembangkan sistem solusi load matching, melainkan dengan membuat papan digital yang dapat digunakan pelaku industri untuk mengelola berbagai informasi dan data historis.

Halaman:

Editor: Andik Arsawijaya


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x