Cek Fakta: Tersiar Kabar Perampokan dengan Mematahkan Kaca Spion di Jambi, Simak Faktanya

4 Mei 2020, 21:00 WIB
Beredar pesan berantai dalam WhatsApp yang menyebut terjadi perampokan di Jambi dengan modus kaca spion diserempet oleh truk /KOMINFO RI

 

PIKIRAN RAKYAT - Beredar pesan berantai melalui aplikasi pesan instan WhatsApp yang menyebut terjadi perampokan di Jalan Ness, Kabupaten Muaro Jambi dengan modus mematahkan kaca spion mobil.

Secara detail, aksi perampokan itu diklaim diawali dengan sebuah truk yang sengaja memepet kaca spion minibus hingga patah, lalu meminta tanggung jawab dari sopir.

Untuk semakin meyakinkan, ditambahkan foto mobil berwarna merah dengan kondisi kaca spion yang patah.

Baca Juga: Usai Baku Tembak dengan Korut, Korsel Sebut Bahwa Kim Jong Un Tidak Pernah Jalani Operasi

Berikut ini narasi lengkap dari pesan berantai tersebut.

"Di ness pak, uang dan perhiasan di ambil. yang merampok ima, Dengan cara mobil truk memepet kaca spion mobil minibus hingga patah lalu meminta pertanggung jawaban dari sopir, dan ternyato isinya dalam mobil truck penjahat semua," demikian bunyi pesan berantai itu.

Berdasarkan penelusuran PikiranRakyat-Cirebon.com melalui situs resmi Kominfo RI, kebenaran yang terungkap berbeda dengan narasi dalam pesan berantai tersebut. 

Baca Juga: Di Tengah Lockdown Virus Corona, Ratusan Domba Turun dan Memenuhi Ruas Jalanan di Turki

Lansiran dari salah satu berita nasional, Kapolsek Jaluko Iptu Irwan mengonfirmasi bahwa informasi yang beredar tersebut hoaks.

Ditegaskan Iptu Irwan, tidak ada aksi perampokan di Jalan Ness dengan modus yang disebutkan. Bahkan, pihaknya juga telah melakukan penelusuran dan ternyata kejadian tersebut murni kecelakaan lalu lintas.

Lebih lanjut Irwan mengatakan, korban pun sudah menceritakan bahwa itu memang murni kecelakaan, bukan perampokan. Sehingga, Irwan meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang belum jelas kebenarannya.

Baca Juga: Antisipasi Warga Tak Terbagi Bantuan saat Pandemi, Polres Ciko Siapkan 10 Ton Beras

Dengan demikian, pesan berantai yang beredar itu dapat dipastikan salah. Untuk itu, pesan berantai itu termasuk dalam kategori Disinformasi.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler