Network
SABACIREBON – BANDUNG. Perputaran uang di acara fashion & trade Indonesia Hijab Walk (IHW) ke-3, selama tiga hari, 10 s/d 12 Maret 2023 di Trans Convention Centre, Bandung, diperkirakan menembus lebih dari 5 miliar rupiah.
Perdagangan di acara IHW tahun ini, tidak terlalu masif dibandingkan tahun sebelumnya, meski mayoritas peserta pameran menyambut positif penyelenggaraaan IHW 2023.
Bertemakan “Ramadhan Kareem”, IHW 2023 menampilkan 130 brand fashion dan para pelaku UMKM yang tergabung di Dekranasda Provinsi Jawa Barat, serta booth khusus untuk organisasi sosial penyandang Disabilitas dan Anak Yatim.
Baca Juga: Polres Majalengka Gelar KRYD Sasarannya Tempat Keramaian dan Rawan Kamtibmas, Simak Disini
“Untuk kegiatan fashion shownya sendiri, selama tiga hari ini kami menggelar 60 runway, yang diikuti para perancang dan pemilik brand fashion dari Bandung maupun luar kota Bandung,” ungkap Ketua IHW Dewi Kulsum di akhir acara fashion show Minggu (12/3) malam, yang ditutup dengan penampilan sejumlah rancangan busana muslim Ivan Gunawan edisi ramadhan tahun ini.
Dari sisi penjualan selama tiga hari pameran, brand Ivan Gunawan Prive dan Mandja bisa dikatakan positif, meski belum mencapai target yang diharapkan. “Selama tiga hari ini... ya lumayan lah ada terus penjualan baik pakaian maupun kerudung, tapi secara keseluruhan belum mencapai target penjualan,” ungkap salah seorang penjaga stand Ivan Gunawan Prive dan Mandja.
Hal senada juga diungkapkan pemilik brand Atthaya, Bina Bordir serta peserta lainnya yang selalu ikut serta dalam setiap gelaran IHW. “Ya kalau dari segi penjualan sih ada saja setiap harinya tapi tidak spektakuler. Saya sudah tiga kali ikut event IHW....Kalau bicara meriah kali ini memang meriah, dengan banyaknya berbagai komunitas ibu-ibu yang hadir,” ungkap Bina pemilik brand Bina Bordir.
Sementara itu, Ketua Dekranas Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya pada kesempatan pembukaan acara IHW 2023, menyambut baik kehadiran potensi lokal dan keterlibatan kaum perempuan industri fashion yang bisa menginspirasi kaum perempuan lainnya.
“Sebanyak 80% di IHW ini pelakunnya adalah kaum perempuan. Jadi perempuan bisa menjadi yang terdepan, menjadi juara,” ujar istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga menjadi pendiri yayasan Perempuan Indonesia Juara.
Menurut Atalia, industri fashion di Indonesia semakin berkembang dan beragam, terlebih lagi dengan adanya kreativitas dalam menggali potensi lokal – seperti halnya “Tenun Majalaya” yang ternyata bisa diolah menjadi produk fashion tidak hanya sebatas menjadi sarung.
Di akhir acara pembukaan Atalia langsung meninjau ke stand Dekranasda Prov. Jabar yang memamerkan sejumlah produk fashion dari “Tenun Majalaya”. (ha)***
