PR CIREBON - Ramadhan adalah waktu bagi kita untuk bertumbuh lebih dekat dengan Allah SWT, untuk berefleksi, beribadah dan menyehatkan jiwa kita.
Begitu banyak pertumbuhan spiritual kita di bulan Ramadhan yang dipimpin oleh buka puasa bersama, salat berjamaah di masjid dan berkumpul bersama untuk mengenang dan belajar.
Untuk dua tahun berturut-turut, bagian penting dari pengalaman Ramadhan ini mungkin tidak dapat dilakukan. Meskipun ini sulit bagi kita semua, ini tidak berarti kita tidak dapat mencapai tujuan akhir Ramadhan: mencapai taqwa (kesadaran Tuhan).
Menghabiskan lebih banyak waktu untuk merenungkan hubungan kita dengan Tuhan, melakukan dzikir dan beribadah benar-benar dapat membantu kita di saat-saat ketidakpastian ini di mana kita mungkin mengalami rasa cemas yang meningkat, kemungkinan kesehatan yang buruk, dan bahkan kehilangan orang yang dicintai.
Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Islamic Relief, berikut beberapa tips untuk membantu Anda menjaga jiwa Anda dan mendapatkan manfaat dari pahala spiritual di bulan suci Ramadhan.
1. Luangkan waktu untuk refleksi
Kehidupan sehari-hari kita sangat sibuk dan kita sering terhubung ke satu perangkat atau lainnya.
Jika kita tidak menggunakan laptop kita, kita sedang menggunakan ponsel kita, atau menonton televisi.
Sangat penting, terutama di bulan Ramadhan, untuk menciptakan ruang yang tenang dan sunyi agar Anda dapat berefleksi dan terhubung kembali.
Baca Juga: Buka Link Dikdin.bkn.go.id untuk Sekolah Kedinasan 2021, Info Pendaftaran IPDN Cek di Sini!
Ini tidak berarti Anda memerlukan detoksifikasi digital total, tetapi mungkin pertimbangkan untuk mengambil hanya 10 menit setiap hari untuk duduk sendirian di tempat yang sunyi untuk merenung.
Ini mungkin terasa aneh pada awalnya, tetapi bimbing pikiran Anda menuju hubungan Anda dengan Tuhan, tujuan hidup Anda dan bagaimana Anda dapat meningkat.
Terlalu lama terjebak dalam kesibukan kehidupan modern, kita mungkin lupa bagaimana duduk diam dan hanya berpikir dan merenungkan kemuliaan Tuhan.
Kita dapat menggunakan kecepatan hidup yang lebih lambat ini untuk menghabiskan lebih banyak waktu dalam ibadah untuk menyembuhkan jiwa kita.
2. Peningkatan mengingat Tuhan (dzikir)
Alquran menyatakan, "Sesungguhnya dalam mengingat Allah hati menemukan kedamaian," (13:28).
Sementara kita secara aktif mengingat Tuhan, pikiran dibebaskan dari kecemasan dan kekhawatiran, mempromosikan kedamaian dan kebahagiaan di dalam diri kita yang dapat membantu Anda menjadi lebih fokus dan produktif.
Ini juga saat yang tepat untuk mempelajari semua yang Anda bisa dari banyak keutamaan Ramadhan dan meningkatkan pengetahuan agama Anda secara umum.
Merefleksikan Al Qur'an dan sunah akan membantu Anda lebih dekat dengan Tuhan dan memahami tugas Anda sebagai seorang Muslim.
Carilah pengampunan atas setiap pelanggaran, perbaiki karakter Anda dan buatlah doa yang tulus untuk diri Anda sendiri dan mereka yang menderita di seluruh dunia.
3. Dukung orang yang Anda cintai
Nabi (saw) bersabda, “Orang-orang yang beriman dalam kebaikan, kasih sayang dan simpati mereka adalah seperti satu tubuh. Ketika salah satu anggota tubuh menderita, seluruh tubuh meresponnya dengan kewaspadaan dan demam, ”(Hadits, Bukhari dan Muslim).
Mari gunakan situasi sulit ini untuk meningkatkan dukungan kita bagi mereka yang hidupnya dapat diselamatkan atau dipermudah dengan dukungan kita. Nabi (saw) adalah orang yang paling dermawan, dan dia bahkan lebih murah hati di bulan Ramadhan.
Ramadhan kali ini, banyak orang akan merasa kesepian dan terisolasi karena mereka tidak dapat menghabiskan bulan dengan orang yang mereka cintai.
Jangkau dan periksa dengan teman dan keluarga yang tinggal sendiri, tetangga yang lebih tua, dan siapa saja yang tidak sehat.
Penting untuk diingat bahwa kita benar-benar dapat membantu orang lain, dan kita memiliki banyak pengalaman yang sama, terutama di saat yang sulit ini.
4. Berikan amal kepada mereka yang lebih membutuhkan
Nabi (saw) mendorong berbagi makanan, dengan mengatakan: “Barangsiapa berbuka puasa mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala yang terakhir sedikit pun,” (Hadits, Tirmidzi).
Sementara banyak dari kita akan menikmati makanan enak saat sahur dan buka puasa, jutaan orang di seluruh dunia tidak punya pilihan selain kelaparan.***