Sama-sama Miliki Kandungan Antioksidan, 3 Bahan Ini Sering Dipakai untuk Perawatan Kulit

24 Januari 2021, 05:00 WIB
Ilustrasi Perawatan Kulit. 3 bahan alami ini dipercaya mampu membatumu merawat kulit.* /Pexels/Andrea Piacquadio/ Pexels/Andrea Piacquadio

PR CIREBON - Selama pandemi Covid-19, kebanyakan orang lebih melakukan perawatan kulit dibandingkan merias diri. 

Perawatan kulit dapat membantu kita pulih secara fisik dan emosional.

Untuk melakukan rutinitas perawatan kulit, kita perlu memperhatikan bahan-bahan paling baik.

Baca Juga: Tampil Anggun, Putri Tiri Kamala Harris Sukses Curi Perhatian Saat Pelantikan Presiden AS

Selama tahun 2020, ada tiga bahan yang paling populer untuk merawat kulit. 

Ketiganya yakni vitamin C, squalane, dan jamur, yang memiliki satu kesamaan yakni hiperpigmentasi.

Dilansir Cirebon-Pikiran-rakyat.com dari Pop Sugar, berikut penjelasan lengkap terkait ketiga bahan tersebut:

Baca Juga: Mudah Diaplikasikan Sehari-hari, Simak 7 Manfaat Minyak Alpukat untuk Kecantikan

1. Vitamin C

Vitamin C memungkinkan digunakan secara topikal. Antioksidan ini menetralkan radikal bebas dan berperan besar dalam proses regenerasi kulit. 

Singkatnya, vitamin C dapat membantu kulit melawan polusi dan filter UV sekaligus membantu kulitmu tampak lebih cerah dan kencang. 

Tidak seperti bahan kuat lainnya seperti seperti asam retinol, vitamin C membuat kulit tampak awet muda dan bercahaya tanpa iritasi.

Baca Juga: Ingin Miliki Kulit Glowing nan Bercahaya? Lakukan 3 Rutinitas Sederhana Ini di Pagi Hari

2. Squalene

Squalene adalah lipid yang diproduksi secara alami oleh kelenjar minyak di kulit.

Squalene dikenal mampu melawan kerusakan akibat radikal bebas dan menjaga pelindung kulit agar tetap terhidrasi dan sehat. 

Sayangnya, produksi alami squalene cenderung berkurang seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Miliki Masalah Jerawat dan Noda Hitam? Simak 4 Cara Sederhana Rawat Kulit Wajah

Sehingga, untuk melengkapi rutinitas perawatan kulit, squalane dirasa sangat penting.

Terutama, bagi orang-orang dengan kulit kering dan dehidrasi yang dapat memperoleh manfaat maksimal dari sifat emolien bahan tersebut.

Dahulu kala, minyak hati ikan hiu adalah sumber yang populer untuk squalene yang dapat ditemukan di sebagian besar serum, tetapi, minyak ini menjadi kurang diminati. 

Baca Juga: Bahaya Penularan Lewat Aerosol, Hindari Berbicara dengan Orang Positif Covid-19

Sekarang, sebagian besar merek, seperti Biossance, memilih sumber squalane dari minyak nabati, seperti tebu, menjadikannya etis dan sangat efektif.

Squalane juga dikatakan memiliki kualitas antioksidan yang secara nyata dapat meningkatkan warna kulit.

Terutama bila dicampur dengan antioksidan kuat lainnya, seperti vitamin C.

Baca Juga: Resmi Nikah, Inilah Makna Baju Pengantin Arie Kriting dan Indah Permatasari yang Bernuansa Budaya

3. Jamur

Dalam setahun terakhir, jamur telah menjadi primadona perawatan kulit. 

Di sisi lain, jamur telah menjadi makanan pokok dalam pengobatan tradisional Tiongkok selama bertahun-tahun.

 

Banyak jenis jamur seperti shiitake dan reishi, dan ekstraknya dikatakan memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat mengatasi hilangnya elastisitas dan warna kulit yang tidak merata.

Baca Juga: Istri Ulang Tahun ke-36, Denny Cagur Beri Hadiah Tas Mewah Harga Rp273 Juta untuk Shanty Widihastuti

Lebih khusus lagi, banyak jamur telah ditemukan memiliki senyawa unik yakni asam kojic yang secara alami dapat mencerahkan kulit dan mengatasi perubahan warna.

Keajaiban nyata datang ketika jamur dicampur dengan asam atau antioksidan lain, seperti vitamin C.

Ekstrak jamur tidak hanya mulai menurunkan bintik-bintik hitam, tetapi juga mencegah perubahan warna kulit di masa depan.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Pop Sugar

Tags

Terkini

Terpopuler