Diadu Ketegangan Politik di Berbagai Negara, Tencent Jadikan Singapura sebagai Basis Asia

- 15 September 2020, 21:38 WIB
Perusahaan Tencent.*
Perusahaan Tencent.* //Straits Times/Reuters

Negara kota berpenduduk di bawah 6 juta orang itu berhati-hati untuk tidak memihak dalam kebuntuan antara dua negara adidaya dunia, yakni AS dan Tiongkok, yang menarik perhatian mereka sebagai basis regional karena sistem keuangan dan hukumnya yang maju. Perdana Menteri Lee Hsien Loong berjanji untuk tetap berteman baik dengan AS dan Tiongkok.

Pemilik TikTok, ByteDance, berencana untuk menghabiskan beberapa miliar dolar dan menambah ratusan pekerjaan di Singapura selama tiga tahun ke depan. Perusahaan itu juga telah mengajukan izin bank digital dari bank sentral negara kota, bersama Ant Group yang didukung Alibaba dan Sea Ltd. yang didukung Tencent.

Baca Juga: Imbas Negatif PSBB Total Nyata Terasa, Pengendara Ojek Online Sudah Merugi hingga Sepi Penumpang

Dalam beberapa tahun terakhir, Tencent telah meningkatkan upaya untuk berekspansi secara global karena pasar Tiongkok memiliki kontrol peraturan yang lebih ketat pada game sehingga memperlambat pertumbuhan domestik.

Akan tetapi, PUBG Corp. Korea Selatan telah mencabut hak penerbitan Tencent untuk PUBG Mobile di India, bersama lebih dari seratus aplikasi buatan Tiongkok di tengah bentrokan perbatasan antar kedua negara.

Sementara itu, perintah eksekutif Trump pada 6 Agustus melarang transaksi dengan WeChat dan operatornya Tencent, dan Departemen Perdagangan belum menentukan apakah aplikasi game juga akan dilarang pada 20 September.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Strait Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x