Jaringan Internet Terancam Kolaps saat Wabah Virus Corona, Youtube Turunkan Kualitas Video dengan Hilangkan Opsi HD

- 23 Maret 2020, 10:49 WIB
LOGO  Youtube.*
LOGO Youtube.* /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT- Youtube mengambil keputusan di tengah pandemi Covid-19 atau virus corona dengan mengubah kualitas tampilan tayangan visual, mengikuti kebijakan yang telah lebih dulu diambil Netflix.

YouTube dan Amazon memutuskan untuk mengurangi kualitas streaming video khususnya di Eropa. Seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari DailyMail, langkah ini dilakukan guna mencegah kolapsnya jaringan internet.

Kualitas prima di tengah lockdown dan social distancing, dikhawatirkan membuat pengguna internet mengakses tayangan dalam waktu bersamaan secara masif saat mereka berada di rumah.

Baca Juga: Cek Fakta: Viral Video Drone Tembaki Warga Malaysia yang Keluyuran di Tengah Wabah Virus Corona, Simak Faktanya

Seperti dilansir artikel PikiranRakyat-Cirebon sebelumnya, Netflix telah lebih duly memangkas Traffic 25 persen pada Minggu 22 Maret 2020 kemarin, sebagai upaya bantuan bagi penyedia layanan internet (ISP) yang mengalami lonjakan penggunaan usai perintah "shelter in place" dan "work from home" diberlakukan pemerintah guna menghentikan pandemik Covid-19.

Raksasa layanan streaming itu mengatakan juga telah mengerahkan strategi guna mengurangi lalu lintas di jaringan di Italia dan Spanyol, serta akan melakukan hal yang sama untuk seluruh negara di Eropa dalam dua hari ke depan.

Sebagaimana diketahui, dampak kebijakan social distancing guna menecegah penyebaran virus corona,  opsi video menjadi salah satu bagian lalu lintas data internet yang paling banyak diakses. Keputusan ketiga platform berbasis video tersebut diambil berdasarkan rekomendasi kepala industri Uni Eropa Thierry Breton.

Baca Juga: 'Work From Home' Bikin Pengguna Internet Melonjak, Netflix Sengaja Turunkan Kualitas Gambar

Rekomendasi disampaikan langsung pada pemilik YouTube yang juga CEO Alphabet Sundar Pichai serta CEO YouTube Susan Wojcicki. YouTube menyebut meski peningkatan dinilai masih normal dengan jam menonton yang lebih lama di jam-jam tertentu pihaknya mendukung langkah pencegahan.

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x