Network
PR CIREBON - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, ibu kota negara baru (IKN) Indonesia yang rencananya berada di Kalimantan Timur akan menjadi calon kota terbaik dan potensial untuk menerapkan 5G pertama di Indonesia.
Lanjutnya, ini didasari pada upaya penerapan jaringan 5G akan menuntut belanja modal yang besar khususnya untuk penyediaan small-cell densification 5G serta ekosistem digital yang canggih, sehingga IKN dinilai paling cocok.
“Ibu kota baru akan menjadi potensi terbaik terapkan 5G pertama di Indonesia. Selain dari beberapa kawasan industri dan area publik dengan lalu lintas tinggi yang mungkin juga dimungkinkan,” ujar Menteri Johnny dalam International Virtual Conference: Indonesia 5G Roadmap & Digital Transformation, dari Jakarta, Kamis, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
Baca Juga: Maroko Normalisasi Hubungan dengan Israel, Berkat Jared Kushner?
Pemerintah sendiri telah melakukan 10 uji coba penerapan jaringan 5G sepanjang 2017-2019, untuk mempelajari potensi aplikasi dan kasus penggunaan layanan 5G.
“Seperti pembelajaran jarak jauh melalui interaksi holografik, operasi jarak jauh, IoT untuk kota pintar, dan kendaraan otonom selama ASIAN Games. 2018. Pada tahun 2020, Indonesia memfokuskan uji coba ke-11 untuk menjajaki kemungkinan koeksistensi antara jaringan 5G dan Fixed Satellite Service (FSS) untuk digunakan di pita 3,5 GHz,” jelasnya.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Indonesia sedang mengupayakan pemanfaatan microwave link secara optimal sebagai opsi kedua setelah kabel serat optik.
“Karena frekuensi E-band yang sangat tinggi (70-80 GHz) dan V-band (60 GHz) juga dapat melayani backhaul berkapasitas tinggi untuk layanan broadband,” katanya.***
