Pertama di Dunia, Pekan Kebudayaan Nasional Sudah Dibuka Pendaftaran Secara Daring

- 4 Oktober 2020, 07:11 WIB
ilustrasi yang digunakan pada Pekan Kebudayaan Nasional 2020
ilustrasi yang digunakan pada Pekan Kebudayaan Nasional 2020 /Instagram/@pekankebudayaannasional

PR CIREBON - Di masa pandemi ini, Pekan Kebudayaan Nasional tetap akan diadakan. Namun, Pekan Kebudayaan Nasional kali ini akan tampil berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Memasang tajuk sebagai Pekan Kebudayaan virtual pertama di dunia, pendaftaran Pekan Kebudayaan resmi dibuka. Acara yang diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini menjadi hal yang membanggakan.

Pasalnya acara ini akan sepenuhnya diselenggarakan secara daring. Mulai dari pembukaan, parade, pergelaran, pameran, kompetisi, hingga konferensi dapat diikuti dan disaksikan di berbagai platform digital mulai dari televisi hingga layanan video streaming.

Baca Juga: 'Omnibus Law' RUU Cipta Kerja Disetujui Jadi UU dalam Rapat Paripurna, DPR Kerja Cepat Demi Apa ?

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Instagram resmi @kemdikbud.ri. acara ini akan melibatkan 4.791 pekerja seni dan di dalamnya akan ada 27 tema konferensi, 93 pagelaran, 5 pameran, 5 kompetisi, dan 16 lokakarya.

Acara yang diadakan di tengah pandemi ini tampaknya menghasilkan suatu inovasi baru, salah satunya dalam hal kompetisi. Dalam pergelaran Pekan Kebudayaan Nasional nanti akan diadakan kompetisi congklak yang diadakan secara daring.

kompetisi lainnya yang diadakan yaitu kompetisi video tantangan memainkan permainan rakyat dan olahraga tradisional di daerah masing-masing selama satu menit.

Hal menarik lainnya dari Pekan Kebudayaan Nasional ini adalah ilustrasinya. Di balik keindahan ilustrasi yang dipakai, ada sosok seorang Alit Ambara yang sudah terlibat sejak Pekan Kebudayaan Nasional tahun 2019.

Baca Juga: Tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja Masuk Rapat Paripurna, Demokrat: Cacat Prosedur, Berangus Hak

Pada proses pembuatan ilustrasi tahun ini, Alit Ambara dibantu oleh Kuncir Sathya Viku. Alit dan Kuncir mempresentasikan tubuh, gerak, dan segala kekayaan flora yang ada di bumi. Sehingga dapat menolak bala yang datang (representasi dari panah yang bengkok).

Ilustrasi yang menggambarkan sosok laki-laki dan perempuan yang menari sebagai simbol dinamisme yang khas ketimuran. Di sisi lain, seni tari di Indonesia merupakan salah satu bentuk ekspresi budaya yang memiliki keelokan tersendiri karena memiliki gerak tubuh yang berbeda antara seni tari yang satu dan yang lainnya.

Ornamen flora digambarkan sebagai simbol keanekaragaman rempah khas Indonesia, yang mana di masa pandemi ini memiliki manfaat utama sebagai empon untuk menjaga daya tahan tubuh. Hal ini selaras dengan isu yang diangkat dalam Pekan Kebudayaan Nasional yaitu, Penguatan Tubuh Masyarakat.

Baca Juga: Gagal Menang, Leeds United Samakan Kedudukan dengan The Citizens 1-1 di Liga Inggris

Dalam ilustrasi juga terdapat sentuhan batik yang menjadikan ilustrasi ini terlihat mempunyai cita rasa tradisional khas Indonesia.

Pekan Kebudayaan Nasional akan diadakan mulai 30 Oktober hingga 30 November 2020. Pendaftarannya dibuka sampai tanggal 23 Oktober dan bisa diakses pada laman pkn.id.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x