Mahasiswa Harus Bersiap, Kemenhan dan Kemendikbud Kerjasama Buat Pendidikan Militer Satu Semester

- 17 Agustus 2020, 15:15 WIB
Sakti Wahyu Trenggono bersama Prabowo dan lainnya.*
Sakti Wahyu Trenggono bersama Prabowo dan lainnya.* //Instagram.com/@swtrenggono/

PR CIREBON - Belum lama ini, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sedang menjajaki kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar para mahasiswa bisa ikut program Bela Negara.

Lebih lanjut, Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono menyebut program itu akan berjalan dalam satu semester yang akan mahasiswa, berupa pendidikan militer dan nilainya akan dimasukkan ke dalam SKS yang diambil.

"Ini salah satu yang sedang kita diskusikan dengan Kemendikbud untuk dijalankan. Semua ini agar kita memiliki milenial yang tidak hanya kreatif dan inovatif, tetapi cinta bangsa dan negara dalam kehidupan sehari-harinya," jelas Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Baca Juga: Google Doodle Rayakan HUT RI ke-75, Tunjukkan Ragam Budaya dan Simbol Kemerdekaan Indonesia

Untuk alasannya, Trenggono menjelaskan, Kemhan melalui program Bela Negara berupaya menyadarkan masyarakat, terutama para milenial untuk bangga sebagai orang Indonesia.

Sedangkan hal lainnya, ia tak ingin Indonesia kalah dengan Korea Selatan yang mampu mengguncang dunia melalui budaya K-Pop, seperti sudut pertahanan Korea Selatan yang memengaruhi dunia dengan industri kreatifnya.

"Rasa bahwa saya adalah orang Indonesia, terlahir di Indonesia, memiliki kultur Indonesia, adat istiadat Indonesia. Kami ingin melalui program Bela Negara, milenial bangga terlahir di Indonesia, menjadi bagian dari warga dunia. Ini filosofi dari Program Bela Negara itu," katanya.

Baca Juga: Bank Indonesia Pamer Uang Rupiah Spesial HUT RI ke-75, Siap Rilis Jadi Puncak Kemerdekaan

Selain itu, Kemhan merasa kecintaan terhadap negara oleh milenial bisa ditunjukkan dengan bergabung dalam Komponen Cadangan (Komcad).

"Komcad ini bukan wajib militer. Ini kesadaran dari warga masyarakat yang ingin membela negara jika terjadi perang, difasilitasi dengan memberikan pelatihan selama beberapa bulan. Usai latihan dikembalikan ke masyarakat. Jika negara dalam keadaan perang, mereka siap bertempur," jelas Trenggono.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x