Dengan status pemilik, berarti mereka harus merawat kurikulum ini. Sehingga harus pandai memahami kebutuhan anak-anak.
" ini yang menjadi fokus perhatian pemerintah. Artinya potensi-potensi yang ada di anak yang sangat berbeda itu harus mampu difasilitasi oleh sekolah terutama SMK," ujarnya.
Di tempat sama, Kepsek SMKN Kedawung, Sri Handayani, mengatakan, Kurikulum Merdeka di sekolahnya diawali dengan menerapkannya pada siswa baru Kelas X.
"Bagaimana menggambarkan kurikulum ini dengan kebutuhan yang disesuaikan dengan program kerja dalam menyusun program keahlian. Tadi acara diperuntukan bagi
semua tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan yang ada," katanya.
Baca Juga: SMKN 2 Kota Cirebon ditunjuk Sebagai Penyelenggara LKS se Jawa Barat
Memurutnya, ini sebagai upaya peningkatan kompetensi. Adapun implementasinya yaitu
kurikulum yang akan digunakan di sekolahnya.
Pada tahun ajaran baru tahun ini, SMKN Kedawung menerima 15 rombel. Masing-masing rombel berisi 36 siswa.
Seperti diketahui SMKN Kedawung merupakan sekolah dengan spesifikasi keilmuan Manajemen Bisnis dan Perkantoran.***