Sementara itu, Ketua MKPS, Suwandi, menyebutkan, Kurikulum Merdeka merupakan sebuah ikhtiar pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan.
"Khususnya SMK di Indonesia, sehingga kurikulum ini diharapkan bisa menjadi jawaban untuk meningkatkan kualitas. Karena itu terjadi beberapa perubahan," tuturnya usai acara.
Baca Juga: Jenazah Baharuddin dalam Perut Buaya
Ia menyebutkan, pertama tentang filosofi pendidikan yang menjadi landasan Kurikulum Merdeka. Salah satunya bagaimana mengimplementasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.
Dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka, guru sebagai pemilik, pengembang, dan pelaksana kurikulum merdeka
Menurutnya, para pendidik harus bisa menjadi pembimbing dan mengarahkan anak didiknya yang berbeda-beda potensi.
"Artinya Bagaimana melanjutkan potensi-potensi sehingga potensi anak itu bisa berkembang sesuai dengan kemampuannya," terangnya.
Kurikulum Merdeka, lanjutnya, bukan menjadi milik pemerintah, tetapi kurikulum ini harus menjadi milik para guru.
"Paradigmanya kurikulum ini, semua guru itu sebagai pengembang, pemilik dan pelaksananya," katanya.