SABACIREBON-PAGI itu Sayidina Ali baru saja melaksanakan Shalat Idul Fitri, kedatangan para sahabat yang akan bersilaturami ke rumahnya.
Begitu para sahabat masuk, terkejut dan kaget melihat sajian yang ada di meja makannya. Roti kering yang dinilai para sabahat sudah kurang layak untuk ukuran seorang Sayidina Ali, dan tersaji air putih.
Kekagetan lain para sahabat setelah melihat kenyataan Sayidina Ali menggunakan pakaian yang ada tambalannya yang juga dinilainya tidak layak untuk ukuran Sayidina Ali.
Baca Juga: Beberapa Tradisi Lebaran di Indonesia Paling Khas
Padahal untuk sekelas Sayidina Ali yang sangat dihormati, memiliki kemampuan untuk membeli pakaian bagus dan makanan apapun yang enak-enak.
Maka para sabahat bertanya, “Wahai Sayidina Ali, kenapa yang tersaji di meja makan saat Idul Fitri hanya roti kering seperti itu dan kenapa tidak memakai pakaian yang bagus,?”
Di Idul Fitri, biasanya tersaji makanan enak-enak. “Bukan kah kau mampu membeli dan menyediakannya,” tanya sahabat lagi.
Baca Juga: Saat Lebaran Sampah pun Bertumpuk Kang Pisman Solusinya
Sayidina Ali menjawab dengan tenang. Idul Fitri itu, katanya, untuk mereka yang puasanya diterima, untuk orang yang dosanya diampuni dan orang selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWI.