PIKIRAN RAKYAT- Persatuan Guru Republik Indonesia menobatkan seorang penyanyi kenamaan tanah air, Yuni Shara sebagai tokoh perempuan PGRI penggerak perubahan karena kiprahnya di dunia pendidikan.
Ketua umum PGRI Unifah Rosyidi mengungkapkan, terpilihnya Yuni Shara sebagai penggerak perubahan, karena kontribusinya di bidang pendidikan, terutama anak usia dini.
Setelah sebelumnya, aktor pemain film Nicholas Saputra juga pernah dinobatkan menjadi duta Nasional oleh UNICEF sejak tahun 2004.
Baca Juga: Majukan Tinju Profesional Lewat Boxing Championship, Menpora Zainudin Amali Apresiasi Langkah Chris John
Terpilihnya Nicholas sebagai duta Nasional dilatarbelakangi oleh komitmen kuat yang dimilikinya terhadap isu-isu sosial, khusunya memperjuangakan hak-hak anak dalam bersekolah.
Kepedulian para publik figur Indonesia terhadap dunia pendidikan anak, dapat menjadi tolok ukur perubahan bangsa.
Pasalnya publik figur memilki power yang besar untuk menggerakkan para penggemarnya ikut serta dalam upaya perjuangan mereka.
Baca Juga: Beredar Foto Seorang Bocah Laki-laki Korban Penculikan dan Tubuh Sudah Dijahit karena Diambil Organ Dalamnya, Cek Fakta Sebenarnya
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Berita Antara, dalam kesempatan tersebut, Yuni Shara mendapatkan jaket PGRI tanda bahwa dirinya sangat berperan untuk kemajuan dunia pendidikan Indonesia.
Diketahui, kiprah pelantun lagu 50 Tahun Lagi dalam dunia pendidikan yakni dengan mendirikan sebuah sekolah untuk pendidikan anak usia dini atau dikenal PAUD.
PAUD Cahaya Permata Abadi yang didirikanya itu terletak di Batu Malang, Jawa Timur.
Baca Juga: Hadiri Acara Pisah Sambut, Wali Kota Apresiasi Kinerja Kapolres Cirebon yang Mampu Atasi Berbagai Tantangan
Artis yang memiliki senyum manis ini mengungkapkan, awal mula dirinya mendirikan PAUD tersebut dan masuk ke dalam dunia pendidikan sebaagi pemilik sekolah itu hingga tahun 2020 ini.
Hal itu bermula saat dirinya merasa prihatin dengah murid-murid yang kehilangan sekolahnya karena ambruk dan pihak pemerintah setempat memutuskan untuk menutupnya.
Akhirnya tanpa pikir panjang, ia mengambil alih sekolah itu dan mengontrak agar sekolah itu tetap berjalan.
"Jadi saya adopsi sekolah itu sampai sekarang, sudah tujuh tahun," kata Yuni Shara.
Baca Juga: Lakukan Evakuasi Warga Ukraina dari Tiongkok, Bentrokan dan Cemoohan Sambut Kedatangan Para Pasien
Pada 2018, dia mulai membeli tanah dan membangun sekolah tiga lantai untuk sekolah tersebut Di sekolah itu, terdapat tempat penitipan anak, kelompok bermain, dan taman kanak-kanak.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada PGRI yang telah mengundang saya dan memberikan penghargaan yang menurut saya ketinggian. Namun, apapun penilaian orang pada saya, saya mengucapkan terima kasih," tutup Yuni.***