PR CIREBON- Badan anak-anak PBB (UNICEF) mendesak otoritas pendidikan untuk kembali membuka sekolah sesegera mungkin di negara-negara di mana jutaan siswa masih tidak diizinkan untuk kembali ke ruang kelas 18 bulan setelah pandemi Covid-19.
Menurut laporan yang dirilis oleh UNICEF pada kamis, 16 September 2021, selama pandemi Covid-19, sekolah di sekitar 17 negara tetap ditutup sepenuhnya, sementara sekolah di 39 negara tetap ditutup sebagian.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Reuters, UNICEF mengungkapkan di antara sekolah yang "hampir sepenuhnya ditutup" selama pandemi Covid-19, terjadi di Filipina, Bangladesh, Venezuela, Arab Saudi, Panama, dan Kuwait.
Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Keterampilan Psikis, Kenali Imajinasi dan Intuisi Kamu
Hampir sepertiga dari angka ini dicatat oleh Filipina, yang memerangi salah satu wabah Covid-19 terburuk di Asia dan di mana tahun ajaran baru dimulai minggu ini.
Sementara itu, UNICEF menuturkan, murid dari enam negara mewakili lebih dari setengah dari 131 juta siswa di seluruh dunia yang telah melewatkan lebih dari tiga perempat pembelajaran langsung mereka.
“Krisis pendidikan masih ada di sini, dan setiap hari ruang kelas tetap gelap, kehancuran semakin parah,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore.
Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Kota Cirebon Hari Ini 16 September 2021: 12.750 Orang Positif
Laporan itu mengatakan guru harus diprioritaskan untuk vaksin Covid-19, setelah petugas kesehatan dan mereka yang paling berisiko, untuk melindungi mereka dari penularan masyarakat.