Sebuah lubang besar digali di tanah dan diisi dengan kayu. Itu adalah api terbesar yang pernah dilihat siapa pun, Ibrahim dibelenggu, tangan dan kakinya dirantai erat, dan dia dipasang ke ketapel raksasa yang akan melemparkannya ke dalam api.
Saat itu Ibrahim didatangi Malaikat Jibril yang berkata: “Adakah yang kau inginkan?”, Ibrahim menjawab bahwa satu-satunya keinginannya adalah agar Allah senang dengannya.
Baca Juga: Ketua Junta Myanmar Min Aung Hlaing akan Menghadiri KTT ASEAN di Jakarta Secara Langsung
Allah tidak akan membiarkan Nabi dieksekusi. Allah memerintahkan api untuk menjadi dingin dan damai bagi Ibrahim, dan api patuh, hanya membakar rantai Ibrahim.
Kemudian Ibrahim berjalan keluar dari api tanpa setitik keringat di kulitnya atau sedikit asap yang keluar dari pakaiannya.***