Dalam kunjungan tersebut, selain untuk menyerap aspirasi terkait pendidikan, juga untuk membesarkan hati para pendidik agar tidak patah semangat dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.
Sebab, pandemi Covid-19 tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan terjadi di seluruh penjuru dunia.
Baca Juga: Akui PPKM Tidak Efektif, Presiden Jokowi: Implementasinya Tidak Tegas dan Tidak Konsisten
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu mengajak untuk bersama-sama turut menguatkan semua elemen pendidikan seperti guru, anak didik dan tak kalah pentingnya saat ini adalah orang tua.
“Orang tua itu tidak pernah menempuh pendidikan sebagai guru, mereka tidak pernah disiapkan sebagai tenaga didik tapi mereka mendadak langsung jadi pendidik, langsung jadi guru di rumah masing-masing,” ucapnya.
Ia melanjutkan, peran dan keberadaan orang tua dalam mengawal pendidikan anak memang sering terlupakan.
Baca Juga: BMKG: Perubahan Iklim Jangka Panjang Telah Terjadi di Indonesia Sebabkan Cuaca Ekstrem
Kalau guru dan orang tua bisa bersatu, bisa kompak, bisa bersama-sama, tentunya mereka bisa mengawal pendidikan anak-anaknya.
Putra menilai, para pelajar saat ini sebenarnya tidak banyak yang melakukan protes, mereka sudah cukup adaptif dengan apa yang sedang dihadapi sekarang.
“Yang banyak kita dengarkan protes itu justru dari orang tua dan guru. Kenapa? Guru belum mampu menyesuaikan diri bagaimana cara mengajar secara daring. Orang tua yang terbiasa ditinggal anaknya bersekolah selama 7 sampai 9 jam, mendadak ada anak di rumah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore," paparnya.