Sekali lagi, kita bertanya, di mana FIFA? Di mana martabat dan statuta sepakbola dunia yang selalu disakralkan itu? Jawabnya kita sekarang tahu, FIFA pengecut pada kekuatan zionis.
Fakta itu, harus menjadi pembelajaran bagi bangsa kita. Baik kubu yang menolak dan untuk kubu mereka yang menginkan Israel tampil di puataran final Puala Dunia U20, hendaknya sadar. Lihat dan ingat, kita ini satu bangsa, satu rumah, dan satu keluarga. Jangan sampai lantaran Israel, FIFA yang penuh misteri, dan Piala Dunia U20 membuat kita porak-poranda.
Kita boleh marah, boleh kecewa, boleh apa saja, terpenting harus ada batasnya. Dan, bagi anak-anak kita, hendaknya kegagalan ini bukan akhir dari perjalanan karir mereka.
Baca Juga: Selamat! PSM Makassar Juara Liga 1 Indonesia, Penantian Panjang selama 23 Tahun
Ada pepatah Inggris yang berbunyi: What seems impossible today will one day become your warm-up. (Apa yang tampaknya mustahil hari ini akan menjadi pemanasanmu suatu hari nanti).
" Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap” (QS As-Syarh : 8).
Semoga bermanfaat...***
*).Wartawan Sepakbola Senior