Network
SABACIREBON - Jurgen Klopp mengakui, kini bintang striker Mohamed Salah menderita sebagai penyerang Liverpool yang sebelumnya sangat jadi andalan.
Ini bermula dari kejadian transfer Sadio Mane ke Bayern Munich telah membuat pemain Mesir itu kehilangan rekannya dalam setiap menghadapi lawan-lawannya.
Namun bos The Reds itu bersikukuh pencetak gol pemecah rekor itu belum selesai sebagai penyerang kelas atas. Masih ada seberkas sinar harapan untuk meraih trofi di ujung gelap yang dilalui lini depannya.
Baca Juga: Ini Janji Mantan Bek Persija Jakarta yang Direkrut Persib Bandung
Salah hanya mencetak tujuh gol Liga Premier dari 19 penampilannya di kompetisi musim ini.
Angka itu rasio terburuknya sejak ia bergabung dengan klub pada 2017.
Ini benar-benar mengkhawatirkan pemenang Sepatu Emas tiga kali, tetapi Klopp menjelaskan bahwa itu tidak benar. Sulit untuk melihat mengapa dia tidak seproduktif biasanya.
Ditanya apakah ini akibat kurangnya kesinambungan lini depan sehingga merugikan pemain Mesir itu, dia menjawab sambil tersenyum: “Oh ya, tentu saja. Menderita? Tentu saja. Biasanya, Anda memiliki dasar nyata yang Anda bangun dan itulah yang tidak kami miliki sekarang. Itu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan."
"Lini depan kami adalah mesin yang terlatih dengan baik - 'tiga pemain depan' [Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino]. Semua orang tahu apa yang kami lakukan. Semua orang menderita [ketika tidak seperti itu lagi], itu jelas."
Liverpool kini tergantung pada tiga pemain depan dengan pilihan pertama adalah Salah Darwin Nunez, dan Luis Diaz yang tiba di Anfield setahun yang lalu.
Baca Juga: Moises Caicedo Ingin Tinggalkan Brighton Siap Ajukan Permintaan Transfer untuk Berlabuh di Arsenal
Tetapi cedera dan masalah membuat ketiganya hanya bermain bersama selama 343 menit musim.
Kondisi itu disebut Klopp membuat kurang kontinuitas mereka main bersama sehingga berimbas kepada Salah.
Klopp menjawab itu ketika ditanya kemungkinan ketiganya kurang waktu bermain bersama. Namun masalah lainnya Diogo [Jota] tidak ada dalam kombinasi itu dan Bobby [Firmino], tidak membantu.
Pekerjaan ofensif bergantung pada kualitas tetapi juga banyak informasi.
“Ini adalah cara bekerja, cara bergerak, informasi yang jelas di mana Anda mendudukan perasaan tentang di mana rekan setim Anda berada, kapan Anda bisa mengoper bola, tanpa melihat atau apa pun."
Diakui Klopp, beradaptasi dengan Nunez bermain sebagai No.9 yang lebih tradisional telah menjadi pengalaman belajar yang jelas bagi seluruh tim Liverpool, bukan hanya Salah.***
