Dominasi Axelsen berlanjut di gim kedua. Ginting langsung tertinggal 0-5 meski sudah bersusah payah memberikan perlawanan.
Ginting berusaha melunakkan pertahanan peraih medali emas Olimpiade Tokyo itu lewat pukulan dan umpan menyilang, namun postur tubuh Axelsen yang tinggi membantunya menghadang setiap ayunan kok yang mengarah padanya.
Baca Juga: Proses Belajar Mengajar SDN Panyaweuyan di Tenda Peleton Resimen IV Paspelopor Brimob
Secara strategi, Ginting memahami bahwa peluangnya untuk mematikan serangan Axelsen dan mengambil poin ialah dengan memberikan dropshot dan smes yang mengarah tajam ke lapangan.
Sayangnya upaya tersebut beberapa kali gagal akibat smes tajam yang dilesatkan Ginting terlalu dekat dengan net sehingga menabrak jaring pembatas tersebut.
Jelang akhir pertandingan, Ginting masih menerapkan strategi serupa dan sukses mencuri empat poin beruntun lewat pola yang sama.
Baca Juga: Ismail Bolong Diperiksa Bareskrim Polri. Pengacaranya Tinggalkan Ruangan Pemeriksaan
Namun saat Ginting mulai nyaman dengan strategi tersebut dan mengemas skor 13-19, rupanya Axelsen telah terbiasa dengan pola itu dan memberikan upaya balasan kepada wakil Indonesia.
Axelsen pun mencapai match point terlebih dulu, namun Ginting masih belum menyerah dengan menambah satu poin lewat adu reli yang menguras tenaga.
Baca Juga: Sidang Kasus Penggelapan dan Penipuan Eks Ketua DPRD Jabar, Nama Wali Kota Cirebon Disebut Terima Rp 5 M
Sayangnya Ginting tak mampu memanfaatkan kesempatan servis yang dimilikinya, dan harus kalah 14-21 usai adu netting dengan Axelsen di menit ke-41. ***